Menteri BUMN Ingin PNM Bina 2 Juta Ibu Rumah Tangga Prasejahtera

Menteri BUMN ingin ibu rumah tangga bisa naik kelas dan mendapatkan dukungan pembiayaan dari perbankan.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 02 Jan 2017, 10:05 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2017, 10:05 WIB

Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meminta kepada PT Permodalan Nasional Madani (Persero) untuk melakukan pembinaan pada 2 juta nasabah ibu rumah tangga prasejahtera produktif di tahun 2017.

Rini mengatakan, pembinaan dilakukan supaya kontribusi perusahaan pelat merah semakin besar ke masyarakat. Hal itu juga dilakukan supaya ibu rumah tangga tersebut naik kelas dan bisa mendapatkan dukungan pembiayaan dari perbankan.

"Saya minta PNM harus melayani 2 juta ibu rumah tangga prasejahtera produktif di 2017," kata dia di Jakarta, Senin (2/1/2017).

Untuk diketahui, pada tahun 2015 PNM menerima penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 1 triliun. Tak lama setelah itu, Januari 2016, PNM melahirkan produk pemberdayaan mikro yang diberi nama Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) yang dikhususkan bagi  perempuan (ibu rumah tangga) prasejahtera produktif melalui penerapan pembiayaan secara kelompok.

Direktur Utama PT PNM Parman Nataatmadja mengatakan Mekaar menjadi produk unggulan perseroan yang menyasar pada pelaku usaha mikro dan khusus bagi ibu rumah tangga prasejahtera.

Dia mengatakan, Meekar fokus pada ibu rumah tangga produktif. Pada tahap awalnya dimulai pada Januari 2016 dengan hanya membuka dua wilayah usaha yakni di Kecamatan Cilincing Jakarta Utara dan Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur.

Kemudian, sampai akhir 2016, PNM Meekar telah melalui  372 kantor cabang dan mencakup layanan di 1.244 kecamatan di seluruh Indonesia.

Dia mengatakan,  pada tahun 2017 perseroan akan memperkuat kantor layanan yang saat ini hanya 1.110 kantor layanan menjadi 1.800 kantor layanan. Selain dari perluasan kantor layanan, dia juga akan memperkuat SDM dan IT.

"Kita sudah mempunyai beberapa strategi perusahaan salah satunya program perluasan kantor layanan dan hal ini sudah disampaikan kepada Menteri BUMN,” kata Parman.

Untuk diketahui, sepanjang tahun 2016 PNM telah menyalurkan pembiayaan kepada sektor UMKM sebesar Rp 5,45 triliun. Jumlah tersebut lebih tinggi 1,5 persen  dibandingkan target yang telah ditetapkan pada awal 2016
yang hanya sebesar Rp 5,37 triliun.

Laba perusahaan tumbuh 13,7 persen dibanding tahun 2015 sebesar Rp 64,2 miliar menjadi Rp 73 Miliar di tahun 2016. Aset PNM sebesar Rp 7,4 triliun di 2016 atau melonjak 23 persen dari tahun 2015.(Amd/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya