PLN Genjot Energi Terbarukan di Bangka Belitung

Kapasitas pembangkit terpasang yang bersumber dari energi baru terbarukan di Bangka Belitung mencapai 14,5 MW.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 31 Mar 2017, 17:15 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2017, 17:15 WIB
General Manager PLN Wilayah Babel Susiana Mutia meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Biogas dengan kapasitas 1,8 MW milik PT Austindo Nusantara Jaya di Belitung, Jumat (31/3/2017)
General Manager PLN Wilayah Babel Susiana Mutia meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Biogas dengan kapasitas 1,8 MW milik PT Austindo Nusantara Jaya di Belitung, Jumat (31/3/2017)

Liputan6.com, Tanjungpandan - PT PLN Wilayah Bangka Belitung terus mendorong pemakaian energi baru terbarukan (EBT) untuk melistriki seluruh daerah di Kepulauan Bangka Belitung.

"Kami terus mendorong kebijakan pemerintah mengenai EBT ini. Hingga kini kapasitas pembangkit terpasang yang bersumber dari EBT di Bangka Belitung mencapai 14,5 Megawatt (MW)," kata General Manager PLN Wilayah Bangka Belitung, Susiana Mutia, Jumat (31/3/2017).

Ia mengatakan, EBT yang terpasang di Bangka Belitung bersumber dari Biomass, Biogas dan Surya. Pembangkit Listrik Tenaga Biomass sebesar 5 MW berada di Pulau Bangka dan 7 MW berada di Belitung.

"Sedangkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Biogas ada di Belitung sebesar 1,2 MW. Keduanya dibeli PLN melalui skema jual beli tenaga listrik Independent Power Producer (IPP)," ujar dia.

Pembangkit Listrik Tenaga Biogas milik PT Austindo Nusantara Jaya berkapasitas 1,8 MW

Sementara itu, untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terpasang yang masuk dalam sistem PLN (On Grid) sebesar 1 Mega Watt Peak (MWp) berada di Pulau Bangka. Namun untuk daerah-daerah kepulauan yang terisolir dari sistem kelistrikan, PLN menggunakan PLTS off Grid.

"Sudah ada empat pulau yang terlistriki, antara lain Pulau Gresik dengan kapasitas terpasang 40 Kilo Watt Peak (KWp), Pulau Celagen 80 KWp, Pulau Bukulimau 80 KWp dan Pulau Pongok 125 KWp," kata dia.

Ia mengatakan, pada akhir 2017 mendatang akan ada tambahan pembangkit sebesar 6 MW berbahan bakar Biomassa yang akan dibeli melalui skema IPP dan 2 MW berbahan bakar Biogas yang akan dibeli melalui skema penjualan kelebihan tenaga listrik (Excess Power).

"Selain membantu mengurangi emisi, langkah-langkah tersebut merupakan bentuk komitmen PLN mendukung pemerintah untuk mencapai komposisi penggunaan energi baru terbarukan sebesar 23 persen pada 2025 mendatang," kata dia.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya