Pertamina Geothermal Siap Kelola Panas Bumi Ciremai

Pertamina GE telah menyatakan minatnya untuk mengelola aset panas bumi di Ciremai kepada pemerintah.

oleh Panji Prayitno diperbarui 17 Apr 2017, 12:54 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2017, 12:54 WIB
2016, PLTP Karaha Siap Suplai Listrik
PLTP Karaha merupakan salah satu total project panas bumi Pertamina mulai hulu hingga transmisi dan dijadwalkan mengalirkan listrik ke PLN pada akhir 2016. (REUTERS/Beawiharta)

Liputan6.com, Cirebon - PT Pertamina Geothermal Energy (Pertamina GE), anak usaha dari PT Pertamina (Persero), siap mengeksplorasi potensi panas bumi di area Gunung Ciremai Kabupaten Kuningan Jawa Barat pasca dikembalikan oleh Chevron ke pemerintah pusat.

Dirut Pertamina Geothermal Irfan Zainuddin menyampaikan, Pertamina GE telah menyatakan minatnya untuk mengelola aset panas bumi di Ciremai kepada pemerintah. Saat ini, pemerintah memang sedang mencari perusahaan yang dianggap mampu mengelola aset tersebut.

"Ke depan yang akan mengembangkan potensi geothermal di Ciremai adalah BUMN. Bisa pertamina, bisa PLN ataupun BUMN yang lain yang dianggap memiliki kemampuan mengembangkan Geothermal. Kami tunggu saja keputusan pemerintah," sebut Irfan, seperti dikutip Senin (17/4/2017).

Meski belum ada keputusan, namun Pertamina GE sudah menyiapkan sejumlah program yang ada di zona konservasi hutan di Gunung Ciremai tersebut. Dia juga mengaku sudah berkoordinasi dengan kementerian kehutanan terkait perubahan status dari zona konservasi jadi hutan wisata, jadi wisata alam, dan zona pemanfaatan.

Irfan menyebutkan, potensi panas bumi yang ada di perut gunung Ciremai berdasarkan data awal mencapai 55 megawatt. Jika dibagi 500 watt per rumah tangga, maka sekitar 110 ribu rumah tersalurkan listrik.

Dalam mengeksplorasi panas bumi Gunung Ciremai, Pertamina mengaku hanya membutuhkan sekitar 2,6 hektare lahan untuk pengeboran dan jalan masuk. "Kalau sudah jadi sumur maka 2,6 hektare itu ga dipakai semua. Tidak seperti batu bara yang harus membuka lahan semua," sebut Irfan.

Pemanfaatan panas bumi juga mengharuskan daerah sekitarnya tetap hijau. Sehingga nantinya kawasan tersebut akan dibuat lebih hijau dari sebelum pemanfaatan. Irfan menyebutkan, di beberapa daerah, pemanfaatan panas bumi sudah berkembang menjadi kawasan wisata Geothermal. Seperti Kawah Kamojang atau daerah Ulu-ulu, Lampung yang akan menjadi pilot project antara
Pertamina dengan Kementerian Pariwisata.

Pertamina mengaku sudah memiliki pengalaman untuk mengatasi berbagai masalah sosial di kawasan potensi Geothermal Ciremai. Terutama protes masyarakat seperti yang dikeluhkan Chevron hingga melepas panas bumi Ciremai ke pemerintah.

"Pertamina relatif punya kompetensi dan isu sosial masyarakat di area Gunung Ciremai harus diakomodasi. Kami punya tugas besar harus bisa meluruskan persoalan panas bumi tergantung situasi. Masyarakat harus diedukasi bahwa energi baru terbarukan harus dimanfaatkan," papar dia.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya