Menanti Data Pertumbuhan Ekonomi, IHSG Diproyeksi Variatif

IHSG diperkirakan bergerak di support 5.636 dan resistance 5.684.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 05 Mei 2017, 06:30 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2017, 06:30 WIB
IHSG diperkirakan bergerak di support 5.636 dan resistance 5.684.
IHSG diperkirakan bergerak di support 5.636 dan resistance 5.684.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak variatif pada perdagangan hari ini. IHSG diperkirakan bergerak di support 5.636 dan resistance 5.684.

Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi menjelaskan, pada perdagangan kemarin IHSG berhasil ditutup menguat. IHSG berada di level 5.669,44 atau naik 22,07 poin.

"Sektor komoditas seperti pertanian dan pertambangan menjadi penekan di saat mayoritas indeks sektoral menguat di atas 0,5 persen," kata dia, Jakarta, Jumat (5/5/2017).

Penguatan IHSG ditopang oleh investor domestik yang mendominasi aksi beli. Sementara, investor asing justru melakukan jual bersih. "Aksi beli investor asing berubah menjadi aksi jual bersih atau net sell sebesar Rp 313,58 miliar," kata dia.

Lebih lanjut, dia menuturkan, saat ini pelaku pasar menunggu data ekonomi dalam negeri."PDB diperkirakan naik 5 persen dari 4,94 persen," ujar dia.

Lanjar merekomendasikan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT PP Tbk (PTPP).

Untuk diketahui, pada penutupan perdagangan saham, Kamis 4 Mei 2017, IHSG naik 22,07 poin atau 0,39 persen ke level 5.669,44. Indeks saham LQ45 juga menguat 0,69 persen ke level 942,97.

Ada sebanyak 139 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 190 saham melemah dan 92 saham lainnya diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.676 dan terendah 5.643,05.

Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai. Tercatat total frekuensi perdagangan saham sekitar 356.043 kali dengan volume perdagangan 21,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 11,7 triliun.

Investor asing melakukan aksi beli sekitar Rp 771 miliar di pasar reguler. Sedangkan posisi dolar Amerika Serikat (AS) di kisaran Rp 13.318.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat. Sektor yang membukukan penguatan terbesar adalah keuangan yang naik 1,28 persen dan disusul kemudian oleh sektor industri dasar yang naik 0,83 persen. (Amd/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya