Liputan6.com, Batang - Bupati Batang Wihaji meminta pihak pengelola jalan tol untuk memberikan tempat memamerkan produk lokal Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM) di rest area jalan tol Batang – Semarang.
Selain itu, ia menginginkan produk–produk lokal untuk di inventarisir mulai dari kuliner, makanan ringan hingga produk kerajinan kulit maupun kerajinan tangan lainnya. Produk-produk unggulan itu untuk dikenalkan dan dipamerkan pada pertemuan, ataupun pameran yang akan di gelar di segala kegiatan, baik sekala regional maupun nasional.
"Saya ingin ada produk lokal yang mau saya ke depankan sebagai salah satu produk unggulan Kabupaten Batang, yang akan kami kampanyekan tiap hari, saya kenalkan kepada tamu saya di rumah dan di kegiatan lainnya," ucap Wihaji seperti ditulis Jumat (28/7/2017).
Advertisement
Baca Juga
Ia juga meminta kepada pelaku usaha yang ada di Kabupaten Batang memulai memunculkan ide–ide cerdasnya untuk pengembangan dan mampu bertahan di tengah ekonomi global. Jadi pengusaha UMKM mampu mempertahankan diri dari keadaan pasang surut pertumbuhan ekonomi yang mempengaruhi daya beli masyarakat.
"Ekonomi sangat mempengaruhi perjalanan UMKM yang kadang tumbuh kadang jalan di tempat, kadang juga ambruk. Hal ini yang harus di sikapi oleh pengusaha untuk melakukan inovasi dan kreatifitas dalam produknya yang harus mengikuti pola pikir masyarakat yang selalu up to date," jelas dia.
Dia menuturkan, pengusaha UMKM diminta juga untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam pemasarannya, karena di era digital ini masyarakat kalangan anak muda cenderung suka membeli produk melalui media sosial atau on line.
"Teknologi di jadikan salah satu media penting untuk pemasaran UMKM untuk tingkatkan daya saing, karena hari ini HP sekarang bisa apa saja sehingga di tuntut kreatif dan inovatif dengan aplikasi bisa bertransaksi jual beli tanpa harus datang ke rumah atau dunia on line," kata dia.
Wihaji berharap kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak di perbankan, untuk memberikan bantuan kredit modal usaha dengan bunga rendah dan lunak dengan persyaratan yang tidak berbelit.
"Harapan kami BUMD perbankan dapat memberikan modal usaha kepada UMKM agar mampu berdaya saing," tutur dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Perizinan Penanam Modal PTSP dan Tenaga Kerja Sri Purwaningsih mengatakan, ada 42 unit usaha dari klaster makanan, kerajinan batik dan madu di Batang. Untuk unit usaha kecil ada 12.613 unit usaha, untuk usaha mikro ada 88.710 unit usaha.
Ia menambahkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang sudah memfasilitasi upaya kemitraan antara UMKM dengan sejumlah usaha besar, namun UMKMÂ enggan melakukan kemitraan karena banyak persyaratan dan ribet.
"Dengan kegiatan temu usaha ini di harapkan terjalin komunikasi antara dua belah pihak, yang dapat memunculkan terjalinnya kemitraan yang lancar dan berkelanjutan," kata dia.
Â
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:
Â