Liputan6.com, Jakarta - Wakil gubernur terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno merasa heran soal Indonesia harus impor garam, padahal Indonesia memiliki laut luas. Hal itu menuai reaksi Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Lewat akun Twitternya @susipudjiastuti, Menteri Susi menjawab pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno tersebut.
"Pak Sandi harusnya tanya kawan2nya pengusaha/importir garam yang sudah puluhan tahun berdagang garam. Kenapa bisa begitu?" tulisnya seperti dikutip Kamis (3/8/2017).
Advertisement
Baca Juga
Lebih lanjut ia menuturkan, selama 2,5 tahun jadi Menteri Kelautan dan Perikanan, harga garam petani di bawah Rp 400. Menurut Susi, harga itu rendah lantaran setiap panen datang garam impor masuk, sehingga membuat banyak dan murah.
Dalam akun Twitter tersebut ia juga menjawab sejumlah pernyataan soal impor garam. Susi menuturkan, Kementerian Kelautan dan Perikanan merekomendasikan impor hanya untuk garam konsumsi. Sedangkan kebijakan impor garam untuk industri dan konsumsi di Deperindag.
Dengan ada Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2016 tentang perlindungan nelayan, pembudidaya, dan petambak garam, Susi menuturkan, ada pemberdayaan yang dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Ini agar harga garam petani tidak jatuh.
"Kalau harus impor garam konsumsi itu pun KKP yang harus memberikan rekomendasi ke PT Garam. Mudah-mudahan ke depan jadi lebih baik harganya petani untung," tulis Susi.
Sebelumnya, wakil gubernur terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno menuturkan, pemerintah harus segera memikirkan cara agar mengatasi kelangkaan garam untuk jangka panjang. Ia mengaku heran mengapa Indonesia harus impor garam. Padahal, Indonesia memiliki laut yang luas.
Â
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:
Â
Â