Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan mengeluarkan Keputusan Presiden (Kepres) untuk mempercepat sejumlah pembangunan infrastruktur di Bali. Pembangunan tersebut untuk mendukung acara tahunan Dana Moneter Internasional (International Moneter Fund/IMF) dan World Bank (Bank Dunia) pada 12-14 Oktober 2018.
"Sekarang sedang didorong pembangunan infrastruktur skala besar di Bali," kata Wakil Gubernur Bali, I Ketut Sudikerta usai melepas jamaah haji asal Bali di Gedung Nari Graha, Renon, Denpasar, Kamis (3/8/2017).
Ia melanjutkan, ada enam proyek yang akan dikebut pembangunannya. Di antaranya adalah pembangunan bandara di Bali utara, pembangunan jalan tol, pembangunan kereta api lingkar Bali, pembangunan stadion bertaraf internasional, pembangunan kawasan industri pariwisata di Buleleng barat dan penataan Pura Besakih.
Advertisement
"Dalam waktu satu atau dua Minggu ke depan Kepresnya turun," ucap Sudikerta.
Baca Juga
Untuk pembangunan sejumlah proyek infrastruktur tersebut, Pemerintah Provinsi Bali tak perlu mencari pendamping pendanaan. Sebab, seluruhnya akan dibiayai oleh pusat.
"Anggaran dari pusat semua. Sekarang ada block grant sebesar 100 miliar renminbi dari China. Kita (Pemprov Bali) hanya perlu membuatkan regulasi untuk percepatan," tutur dia.
"Silakan ditanya ke Pak Luhut Panjaitan karena beliau koordinatornya. Tapi tidak semua dalam waktu cepat, ada skala prioritas. Yang disiapkan untuk event itu penataan Pura Besakih, termasuk TPA Suwung. Kita mulai tahun depan," ucap Sudikerta.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengungkapkan, pemerintah telah melakukan beberapa kali rapat koordinasi maupun rapat terbatas untuk membahas berbagai persiapan pertemuan tahunan IMF-World Bank.
"Persiapannya sidang-sidang, hotel, urusan tujuan wisata, dan persiapan macam-macam," ucap Darmin di kantornya, Jakarta, Rabu (3/5/2017).
Darmin memperkirakan, acara pertemuan tahunan IMF-World Bank tahun depan akan menelan anggaran sekitar Rp 1 triliun. Dana tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2017-2018 yang ada di pos Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Pariwisata, Kementerian Perhubungan.
"Seluruhnya (anggaran) mungkin sekitar Rp 1 triliun. Itu (dana) sudah mulai dari sekarang, ada yang dari Kementerian PUPR, Pariwisata, Perhubungan," dia menjelaskan.
Dirinya mengaku, anggaran sekitar Rp 1 triliun itu digunakan untuk persiapan acara IMF-World Bank, termasuk membangun infrastruktur di Bali. Sebagai contoh membangun underpass atau terowongan Simpang Tugu Ngurah Rai di Kabupaten Badung, Bali.
"Itu (Rp 1 triliun) paling banyak buat bangun underpass, jalan, supaya lalu lintas tidak macet. Kalau hotel bukan tanggungan pemerintah, dibayar mereka (peserta) sendiri, yang datang kan Gubernur Bank Sentral, Menkeu, orang-orang IMF, mereka kan punya duit, orang-orang kaya yang datang," papar dia.
Tonton Video Menarik Berikut Ini: