Proyek MRT Fase I Selesai 90 Persen pada Akhir 2017

Proyek MRT Jakarta fase I dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI sudah mencapai 80 persen pada September 2017.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 10 Okt 2017, 11:46 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2017, 11:46 WIB
20160525-Pembangunan MRT-Jakarta- Yoppy Renato
Salah satu titik proyek pembangunan jalur Mass Rapid Transit (MRT) di sepanjang Jalan Sudirman, Jakarta, Kamis, (25/5/2016). Ahok berharap investor bisa ikut bergabung bantu percepat pembangunan infrastruktur DKI. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Proyek mass rapid transit (MRT) Jakarta‎ fase satu ditargetkan mencapai 90 persen pada akhir tahun. Pengerjaan proyek transportasi masal tersebut dijadwalkan rampung pada Maret 2019. Direktur Utama PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta‎ William Sabandar mengatakan, perkembangan pembangunan MRT fase satu sudah mencapai 80,5 persen hingga September 2017.

"80,5 persen fase satu per September kemarin.‎ Nanti untuk Oktober akan dilihat lagi," kata William, di Jakarta, Selasa (10/10/2017).

William optimistis pembangunan MRT Jakarta fase satu dapat mencapai 90 persen pada akhir 2017. Ini melihat perkembangan pembangunan MRT fase satu yang membentang dari Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia pada September telah mencapai 80 persen. "Target kita masih 90 persen akhir tahun," ucap William.

William mengatakan, meski pembangunan MRT akan selesai pada Maret 2019, untuk stasiun di Haji Nawi kawasan Fatmawati, Jakarta, belum bisa selesai. Namun, pihaknya berupaya membebaskan lahan agar pekerjaan tidak terhambat.

"Enggak akan selesai stasiunnya Maret 2019, tapi kita dorong agar pembebasan dilakukan supaya pekerjaan tidak terhambat," tutur William.

Sebelumnya, William mengatakan, rute dengan panjang 16 kilometer itu ditargetkan dapat menampung 173.400 penumpang. Total rute juga akan diselesaikan selama 30 menit dengan jarak antarkereta setiap lima menit sekali.

"Untuk pengoperasian akan dilakukan secara otomatis melalui sistem Communication-Based Train Control (CBTC). Teknologi ini baru di Indonesia," jelas William.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Menhub Kawal Proyek MRT dan LRT

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi akan terus mengawal pembangunan proyek infrastruktur di sektor transportasi termasuk di dalamnya proyek mass rapid transit (MRT) dan light rail transit (LRT). Menhub juga memastikan bahwa proyek tersebut bisa berjalan dengan semestinya.

"Proyek seperti MRT dan LRT yang membutuhkan biaya yang besar dan banyak sekali yang harus dipersiapkan. Oleh karenanya, proyek MRT yang rencananya akan selesai tahun 2018 dan LRT ke Bekasi dan Bogor insyaallah akan selesai tahun 2019 dan saya pastikan tidak akan mangkrak," ujar Budi Karya, dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 6 Oktober 2017.

Menhub juga menjabarkan instruksi dari Presiden untuk memastikan pembangunan yang dilakukan dapat berfungsi dengan baik. Selain itu, Presiden juga menugaskan untuk memastikan segala proyek berjalan dengan semestinya.

“Presiden selalu mengatakan bahwa untuk pembangunan menggunakan prinsip money follow, artinya setiap rupiah yang dibangun itu bukan saja membangun, tetapi dipastikan pembangunan itu bisa berfungsi. Oleh karenanya, selain tugas saya untuk menjamin konektivitas, ada kewajiban saya yang harus memastikan segala proyek itu memang jadi dibangun,” jelas Budi Karya.

Pengerjaan MRT jalur selatan-utara fase I Lebak Bulus–Bundaran HI sepanjang 16 km. Saat ini secara keseluruhan progresnya telah mencapai 78,01 persen dengan nilai investasi Rp 14 triliun. Direncanakan, pada Maret 2019 sudah akan beroperasi.

Adapun progres pembangunan untuk LRT pada awal September tercatat telah mencapai 19,219 persen. Untuk lintas pelayanan Cawang–Cibubur, progresnya 36,84 persen. Sementara lintas pelayanan Cawang–Dukuh Atas progresnya 5,245 persen. Adapun untuk lintas pelayanan Cawang – Bekasi Timur progresnya telah mencapai 20,594 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya