Saat Jokowi Tak Bisa Bedakan BUMN PT SMI dan Sri Mulyani

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan gubernur, bupati dan walikota di Istana Negara, siang ini.

oleh Septian Deny diperbarui 24 Okt 2017, 20:12 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2017, 20:12 WIB
Jokowi Tinjau Pergerakan IHSG di BEI
Presiden Joko Widodo bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani saat tiba di Bursa Efek Indonsia, Jakarta, Selasa (4/7). Kedatangan Jokowi tersebut untuk melihat pergerakan IHSG pasca Idul Fitri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan gubernur, bupati dan walikota di Istana Negara, siang ini. Banyak hal yang dibahas oleh kepala negara, salah satunya soal pembiayaan pembangunan di daerah.

Hal menarik terjadi ketika Jokowi tidak bisa membedakan antara Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dengan salah satu BUMN di sektor pembiayaan infrastruktur, PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).

"Berkaitan dengan inovasi pembiayaan kalau ada di daerah-daerah Saudara ingin bangun rumah sakit, pasar, income dari situ jelas bisa pinjam ke PT SMI, itu apa? Sri Mulyani Indrawati?," ujar dia di Istana Negara, Jakarta, Selasa (24/10/2017).

Menteri Keuangan Sri Mulyani yang turut hadir di acara tersebut pun memberikan penjelasan kepada Presiden Jokowi, jika yang dimaksud PT SMI adalah Sarana Multi Infrastruktur.

"Sarana Multi Infrastruktur, bisa pinjam ke PT SMI, punya Bu Sri Mulyani Indrawati. Mirip-mirip sih, yang satu Sri Mulyani Indrawati, satu Sarana Multi Infrastruktur, namanya panjang banget," kata dia.

Menurut Jokowi, jika para kepala daerah ini memang ingin melakukan pembangunan di wilayahnya namun terhambat soal pembiayaan, maka dipersilahkan mengajukan pinjaman ke PT SMI.

"Bunganya kurang lebih 6,9 persen. Kalau pinjam bank berapa? Tapi ini juga dilihat di lapangan, dilihat business plannya seperti apa, dilihat proyeknya seperti apa. Tapi ini alternatif pembiayaan yang kalau Bapak Ibu belum kenal ada namanya PT SMI, nanti dicicil lewat APBD per tahun," tandas dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya