Liputan6.com, Jakarta - Nilai Bitcoin kembali meroket setelah pengumuman bursa Chicago Mercantile Exchange (CME) yang akan mengikutsertakan mata uang digital sebagai salah satu komoditasnya. CME merupakan sebuah bursa yang berbasis di kota Chicago yang merupakan bursa berjangka terpopuler di AS.
Nilai Bitcoin kini menyentuh angka US$ 6.400 atau Rp 86 juta (asumsi kurs Rp 13.469 per dolar Amerika Serikat) pada perdagangan Selasa lalu. Chairman dan CEO dan CME Terry Duffy mengatakan, ia percaya diri dengan masuknya bitcoin sebagai komoditas yang diperdagangkan.
"Dengan meningkatnya minat klien terhadap pasar kriptocurrency yang berkembang, kami telah memutuskan untuk memperkenalkan kontrak berjangka bitcoin," tutur Duffy dalam pengumumannya seperti dilansir dari CNBC, Jumat (3/11/2017).
Advertisement
Baca Juga
Kontrak berjangka bitcoin akan dilunasi secara tunai dan didasarkan pada CME CF Bitcoin Reference Rate (BRR), yang diluncurkan CME pada November 2016 dengan platform perdagangan mata uang digital yang berbasis di London. Tingkat referensinya adalah harga penyelesaian harian yang diterbitkan pada pukul 4 sore waktu London.
Dalam waktu kurang dari 10 tahun, bitcoin mampu berkembang sangat pesat dari mata uang yang hanya digunakan di pasar gelap hingga komoditas bursa. Seluruh industri juga mulai fokus untuk menambang bitcoin, menjual peralatan pertambangan digital dan menawarkan layanan perdagangan bitcoin.
Kenaikan nilai bitcoin ini pun mampu menambah keuntungan bagi penemunya, Satoshi Nakamoto. Berkat nilai Bitcoin yang meningkat, kekayaan pria ini meroket ke angka US$ 5,9 miliar.
Seperti disadur dari Quartz, Satoshi dilaporkan memiliki aset bitcoin sejumlah 980 ribu keping. Dengan kekayaan sebanyak itu, dia kini berada di peringkat 247 orang terkaya dunia, di bawah penerus Wal-Mart Ann Walton Kroenke.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Uang Digital Makin Populer, Kekayaan Penemu Bitcoin Meroket
Popularitas uang digital kian meningkat. Pada Jumat, 20 Oktober 2017 lalu, nilai mata uang digital Bitcoin mencapai rekor baru dengan menyentuh level US$ 5,991 atau Rp 81 juta per buah pada indeks harga Coindeks.
Pencapaian ini tentu memberi keuntungan tersendiri bagi beberapa pihak. Salah satu yang mendulang untung paling besar adalah penemu Bitcoin, Satoshi Nakamoto. Berkat nilai Bitcoin yang meningkat, kekayaan pria ini meroket ke angka US$ 5,9 miliar.
Seperti disadur dari Quartz, Senin 23 Oktober 2017, Satoshi dilaporkan memiliki aset bitcoin sejumlah 980 ribu keping. Dengan kekayaan sebanyak itu, dia kini berada di peringkat 247 orang terkaya dunia, di bawah penerus Wal-Mart Ann Walton Kroenke.
Hanya dalam waktu sembilan tahun, tambang bitcoinnya sangat menguntungkan. Quartz bahkan menulis, kekayaan US$ 5,9 miliar masih terbilang kecil apabila diukur dari jasanya menemukan uang digital tersebut.
Meski demikian, identitas asli Satoshi Nakamoto masih menjadi misteri. Pada Bulan Mei 2016 lalu, seorang pria berkebangsaan Australia Craig Wright mengaku bahwa dirinya adalah penemu alat pembayaran virtual Bitcoin.
Ia mengatakan, Satoshi Nakamoto hanyalah nama samaran yang ia beberkan ke publik di balik munculnya uang virtual tersebut. Wright membeberkan identitasnya kepada tiga media, yakni BBC, GQ, dan The Economist.
Ia pun memberikan bukti teknis tentang pengakuannya tersebut dengan menggunakan koin yang dikenal dimiliki oleh pencipta Bitcoin.
Dalam pertemuannya dengan BBC, Wright menandatangani pesan secara digital menggunakan kunci-kunci kriptologis yang diciptakan pada masa-masa awal perkembangan Bitcoin.
Beberapa saat setelah pengakuan Wright, kepala ilmuwan di Bitcoin Foundation Gavin Andersen mempublikasikan unggahan blog pribadi.
Andersen mengklaim bahwa Wright benar merupakan penemu Bitcoin. "Saya yakin Craig Steven Wright adalah orang yang menemukan Bitcoin," tulis Andersen.
Sementara itu, ekonom dan salah satu Direktur Bitcoin Foundation Jon Matonis yakin Wright adalah penemu Bitcoin.
"Selama sebuah sesi di London, saya berkesempatan meninjau data relevan dalam tiga hal, yakni kriptologi, sosial, dan teknikal. Saya percaya bahwa Craig Wright memenuhi semua kategori itu," jelas Matonis.
Advertisement