PLN Disjaya Pakai 60 Motor Listrik untuk Operasional

60 unit motor akan didistribusikan kepada 17 area yang berada di wilayah kerja PLN Disjaya.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 27 Nov 2017, 18:00 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2017, 18:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Pebrianto W)
Motor listrik

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) menggunakan 60 unit motor listrik sebagai kendaraan operasional. Langkah ini diharapkan dapat dijadikan pelopor penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.

General Manager PLN Disjaya M. Ikhsan Asaad‎ mengatakan, PLN Disjaya menggunakan 60 unit motor listrik pabrikan nasional Viar Motor Indonesia tipe Q1. Ini sebagai langkah awal penggunaan kendaraan listrik untuk operasional.

"Jika ingin melakukan perubahan, cara yang paling tepat dimulai dari diri sendiri. Dalam hal ini, dari internal PLN Disjaya sendiri," kata Ikhsan, di Jakarta, Senin (27/11/2017).

Ikhsan melanjutkan, 60 unit motor tersebut akan didistribusikan kepada 17 area yang berada di wilayah kerja PLN Disjaya. Artinya 17 area tersebut masing-masing akan menerima tiga motor, sedangkan sisanya akan digunakan di kantor distribusi sebagai kendaraan operasional non-teknis, seperti kegiatan pemasaran.

"Untuk masing-masing area agar dapat menggunakan kendaraan listrik ini sebagai pelopor bagi lingkungan sekitar," ujar dia.

Ikhsan pun mengimbau, seluruh pejabat di lingkungan PLN Disjaya untuk menggunakan motor listrik. Ke depannya, pegawai PLN Disjaya dan pegawai PLN unit-unit juga akan diinstruksikan untuk menggunakan kendaraan listrik dan juga peralatan listrik lainnya, seperti kompor induksi.

PLN telah mengantisipasi maraknya perkembangan kendaraan listrik di Indonesia, khususnya Jakarta, dengan mengembangkan infrastruktur berupa charging station atau Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU).

"SPLU sejak Agustus 2016 telah tersebar di lebih dari 700 titik di seluruh DKI Jakarta, serta akan terus berkembang," ungkap Ikhsan.

‎Ikhsan menambahkan, penggunaan motor listrik untuk kendaraan operasional merupakan bentuk dukungan terhadap program pemerintah yang berupaya mengurangi penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan mengurangi emisi gas buang kendaraan.

"Isu pemanasan global di dunia, termasuk di Jakarta semakin meresahkan masyarakat. Tercatat tiga faktor penyebab pemanasan global terbesar berasal dari polusi industri, efek rumah kaca dan juga dari asap emisi kendaraan," kata Ikhsan.‎

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

 

 

PLN Disjaya Targetkan 1.500 SPBU Listrik Terpasang

Sebelumnya PT PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) terus agresif menyebar Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) atau SPBU Listrik untuk mendukung program kendaraan listrik. PLN Disjaya menargetkan akan ada 1.500 unit SPLU di Jakarta pada 2018.

General Manager PLN Disjaya M Ikhsan Asaad mengatakan‎, sampai akhir 2017 PLN Disjaya ‎menargetkan bisa menyediakan 1.000 unit SPLU di Jakarta. Sampai akhir November ini, PLN Disjaya telah terdapat 700 unit SPLU yang beroperasi.

"Di Jakarta sendiri kami sudah pasang 700 SPLU. Kami akan tambah kurang lebih 300 SPLU sampai akhir tahun. Jadi total nanti tahun ini ada sekitar 1.000 SPLU di Jakarta,‎" kata Ikhsan, di Kantor Disjaya, Jakarta, Jumat 24 November 2017.

Menurut Ikhsan, PLN Disjaya akan menambah 500 SPLU di Jakarta pada ‎tahun depan. Dengan begitu, di akhir 2018 akan terdapat 1.500 SPBU Listrik yang tersebar di tempat-tempat strategis.

Ikhsan mengungkapkan, penambahan SPBU Listrik tersebut untuk mengantisipasi maraknya penggunaan kendaraan listrik, sehingga PLN perlu menyediakan fasilitas pengisian energi untuk kendaraan tersebut.

"Kami akan tambah terus, karena selain melayani kaki lima, juga untuk mendukung kendaraan listrik seperti motor listrik,‎" tutup Ikhsan.

Untuk diketahui, selain bisa untuk mengisi bahan bakar kendaraan listrik, SPLU yang dipasang oleh PLN ini juga bisa digunakan untuk pedagang kali lima. Listrik untuk tenaga lampu dan lainnya para pedagang kaki lima bisa disalurkan melalui SPBU Listrik ini.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya