Kemenperin Minta Pajak Mobil Sedan Turun

Permintaan mobil sedan cukup tinggi di luar negeri diharapkan dapat dimanfaatkan untuk ekspor sedan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 27 Nov 2017, 19:40 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2017, 19:40 WIB
Inikah Tampang Toyota Corolla 2017?
Toyota baru-baru ini merilis gambar resmi sedan Corolla 2017. Mobil ini mengalami perubahan, baik eksterior maupun interiornya.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meminta Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) mobil sedan diturunkan. Hal ini untuk genjot ekspor mobil sedan.

Airlangga mengatakan, permintaan mobil sedan di luar negeri cukup tinggi. Momen tersebut perlu dimanfaatkan dengan mengekspor sedan yang diproduksi di dalam negeri.

"Di luar memang sedan. SUV dan MPV itu Indonesia yang suka, sedangkan negara lain family-nya kecil,"kata Airlangga, di sela diskusi membangun industri nasional berkelanjutan, di Jakarta, (27/11/2017).

‎Untuk mendorong produsen memproduksi sedan, maka dia meminta PPnBM mobil sedan diturunkan ke Kementerian Keuangan, agar harga mobil sedan yang diproduksi di Indonesia oleh Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) bisa bersaing.

‎"Makanya kita lagi minta turun PPnBM untuk sedan. Jadi kalau PPnBM untuk sedan turun, produksi sedan di Indonesia akan meningkat, dengan itu ekspor akan meningkat. Karena demand ekspor sedan itu tinggi sekali," papar dia.

Airlangga menuturkan, saat ini ATPM sudah menyiapkan ‎model kendaraan yang akan diekspor, tinggal menunggu regulasi baru penurunan PPnBM atau Pajak Penjualan atas Barang Mewah. "Semua Pemegang merek siap dan semua pemegang merk punya model. Jadi tinggal kita dorong saja dengan regulasi baru," tutur Airlangga.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Kemenperin Dorong Pemasok Komponen Otomotif Lokal

Guna mendukung pertumbuhan industri otomotif Tanah Air, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bekerjasama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA). Keduanya bakal mengembangkan industri potensial jangka menengah dan panjang, seperti sektor alat transportasi, elektronika, serta makanan dan minuman.

Langkah tersebut diwujudkan dengan kegiatan penelitian ke sejumlah manufaktur Indonesia, yang dilakukan Nomura Research Institute. Dalam survei tersebut, Kemenperin ingin mengetahui mengenai alur rantai pasok industri di dalam negeri saat ini.

Dengan begitu, pemerintah bisa fokus menentukan kebijakan pengembangan untuk sektor pendukungnya, misalkan di industri yang membutuhkan masukan terkait riset dan teknologi terbaru.

"Kami juga akan melakukan survei ke beberapa sentra industri kecil dan menengah (IKM) komponen otomotif, seperti di Tegal dan Ceper, Jawa Tengah untuk melihat jalannya supply chain di sana," ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangan resmi kepada Liputan6.com, Senin 23 Oktober 2017.

Apalagi, JICA telah mendorong IKM Jepang agar berinvestasi di Indonesia supaya bisa bermitra dengan pelaku usaha lokal.

Sementara itu, untuk industri elektronika, Kemenperin tengah mendorong agar sektor ini dapat mendukung industri alat transportasi di masa depan, khususnya untuk kereta api, pesawat terbang, dan mobil listrik.

"Untuk industri elektronika, kami akan memacu perluasan pasarnya dan bisa men-support ke sektor strategis lainnya," tutup Airlangga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya