Orasi Ilmiah di UI, Menkeu Minta Generasi Muda Baca Perubahan

Sri Mulyani Berpidato di acara Dies Natalis dan Upacara Wisuda UI hari ini

oleh Bawono Yadika diperbarui 03 Feb 2018, 13:00 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2018, 13:00 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani
Sri Mulyani dalam Pidatonya untuk Wisudawan UI (sumber: youtube)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan orasi ilmiah dalam acara Dies Natalis dan Wisuda Program Pascasarjana Semester Gasal 2018 Universitas Indonesia (UI) pada Sabtu (3/2/2018) ini. Dalam orasi ilmiah tersebut, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa ekonomi masa depan akan berkembang ke era digitalisasi.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menjelaskan, dengan perkembang era digital yang pesat, inovasi-inovasi baru dalam industri teknologi seperti artificial intelligence, robot, modifikasi genetic, super computer dan sebagainya membawa perubahan yang sangat berbeda dari dunia sebelumnya.

"Termasuk perubahan dan pergeseran jenis tenaga kerja," tutur Sri Mulyani di Balairung Kampus UI, Depok, Jawa Barat. 

"Studi dari Mckinsey pada 2016 tentang dampak teknologi di era digital menuju revolusi industri 4.0 menyampaikan 5 tahun ke depan sebear 52,6 juta jenis pekerjaan akan digantikan oleh mesin mengikuti global trend yang ada," kata Sri Mulyani.

Wanita kelahiran Bandar Lampung ini melanjutkan, perubahan pada umumnya terjadi dan digerakan oleh mereka yang terdidik dan mampu membaca perubahan di masa depan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Ekosistem Ekonomi Digital

Ilustrasi e-Commerce, eCommerce, Online Marketplace, Bisnis Online
Ilustrasi e-Commerce, eCommerce, Online Marketplace, Bisnis Online

Peran negerasi muda dalam membangun ekosistem ekonomi digital menjadikan Indonesia dapat menjadi pemimpin dalam dunia e-commerce.

Sebut saja Tokopedia, Bukalapak, Gojek, dan juga Ruang Guru dan berbagai start-up lain yang hadir mengatasi masalah-masalah di Indonesia.

"Namun begitu, ekosistem digital di Indonesia masih relatif rendah jika dibanding potensi yang ada sehingga masih banyak yang harus dilakukan," ujar dia. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya