Alasan Kimia Farma Akuisisi Perusahaan Arab Saudi

Akuisisi perusahaan Arab Saudi juga sebagai realisasi Kimia Farma untuk melebarkan pasarnya keluar negeri.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 05 Mar 2018, 12:45 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2018, 12:45 WIB
Kimia Farma merambah industri farmasi Arab Saudi dengan mengakuisisi saham Dawaa Medical Limited Company (Dawaa), Senin (5/3/2018).
Kimia Farma merambah industri farmasi Arab Saudi dengan mengakuisisi saham Dawaa Medical Limited Company (Dawaa), Senin (5/3/2018).

Liputan6.com, Jakarta - PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) resmi mengakuisisi saham Dawaa Medical Limited Company (Dawaa), salah satu anak perusahaan Marei Bin Mahfouz (MBM) Group yang bergerak di bidang kesehatan.

Direktur Utama Kimia Farma Honesti Basyir menjelaskan akuisisi ini sekaligus realisasi dari Kimia Farma dalam melebarkan pasarnya ke luar negeri.

"Kami memilih Arab Saudi sebagai pintu masuk penetrasi pasar ke wilayah Timur Tengah atau Middle East sebab prospek bisnis kesehatan di Arab Saudi cukup menjanjikan," ujar Honesti di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (5/3/2018).

Bahkan, Ia memperkirakan, nilai pasar farmasi di negeri tersebut sebesar US$ 20 miliar pada 2020.Tak hanya itu, ekspansi bisnis ini sekaligus untuk mendukung program Pemerintah Indonesia dalam melayani kebutuhan pelayanan kesehatan Jemaah Haji dan Umrah Indonesia yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.

"Serta melayani Warga Negara Indonesia yang bekerja di Arab Saudi," tambah dia.

Perlu diketahui, untuk menjalankan kegiatan perdagangan (wholesale) farmasi, kosmetik, alat medis dan pengelolaan apotek (ritel), Dawaa didukung oleh jaringan apotek sebanyak 31 gerai, yang terdiri atas 10 gerai di Mekah dan 21 gerai di Jeddah. Di samping itu, terdapat 2 Distributor Center di Mekah dan Jeddah, Arab Saudi. (Yas)

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Kimia Farma Terbitkan Obligasi

Kimia Farma
(Foto: Istimewa)

Sebelumnya, rencana penerbitan surat utang jangka menengah atau Medium Term Notes (MTN) PT Kimia Farma (Persero) Tbk senilai maksimal Rp 1 triliun telah disetujui Menteri BUMN, Rini Soemarno. Langkah tersebut bertujuan mendukung kegiatan ekspansi usaha.

Direktur Utama Kimia Farma Honesti Basyir mengatakan, penerbitan akan berlangsung dalam dua tahap, dengan jangka waktu masing-masing selama tiga tahun dengan kupon 8,10 persen.

"Kupon dengan rate tersebut sesuai dengan rating AA- (double A minus) yang diperoleh Kimia Farma dari PT Pemeringkat Efek Indonesia," kata Honesti, Rabu 13 September 2017.

Pada kurtal ketiga tahun ini, Kimia Farma akan menerbitkan MTN tahap I sebesar Rp 400 miliar, antara lain untuk pendanaan ekspansi usaha (CAPEX dan OPEX) serta refinancing beberapa utang yang tingkat bunga/kupon relatif lebih tinggi.

Sementara itu, MTN tahap II yang akan diterbitkan pada kuartal I tahun 2018 dengan nilai sebesar Rp 600 miliar, akan digunakan untuk membiayai ekspansi melalui investasi beberapa proyek lain dari Kimia Farma Group.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya