Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) siap mendukung sektor pariwisata yang menjadi salah satu program prioritas Kabinet Kerja di bawah Presiden Joko Widodo. Upaya yang dilakukan adalah dengan membangun infrastruktur di tempat-tempat yang ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan, berbagai proyek infrastruktur telah dipersiapkan untuk membuat daerah yang dijadikan KSPN itu makin ramai dikunjungi wisatawan, yaitu mulai dari penataan kawasan hingga perbaikan hunian penduduk.
"Pembangunan infrastruktur pada setiap KSPN direncanakan secara terpadu, baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk, melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur," ungkapnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (23/3/2018).
Advertisement
Dia memberi contoh, dukungan infrastruktur bagi pengembangan salah satu KSPN yakni di Danau Toba. Tantangannya adalah akses jalan menuju lokasi wisata. Saat ini waktu tempuh dari Medan ke Danau Toba sekitar lima jam perjalanan untuk menempuh jalan sepanjang 170 km yang akan komplementer dengan Bandara Silangit.
Oleh karena itu, Kementerian PUPR berupaya memangkas waktu tempuh hingga setengahnya, melalui pembangunan jalan tol dengan melibatkan investasi swasta. Ditargetkan, tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi sepanjang 61,7 km akan rampung pada tahun ini.
Pengerjaan proyek infrastruktur di Sumatera Utara selanjutnya adalah konstruksi Tol Tebing TInggi-Pematang Siantar sepanjang 35 km, serta Pematang Siantar hingga Parapat sepanjang sepanjang 27 km.
Selain itu, untuk ruas jalan arteri dilakukan peningkatan jalan lingkar Toba, baik pada lingkar dalam (inner ring road) sepanjang 125 km dan lingkar luar Toba (outer ring road) sepanjang 360 km.
Proyek Lain
Pada sektor sumber daya air, Kementerian PUPR akan melebarkan Kanal Tano Ponggol dengan anggaran sebesar Rp 111,7 miliar melalui kontrak tahun jamak periode 2017-2018, dan membangun Jembatan Tano Ponggol Samosir.
Kementerian juga akan membangun kolam tampungan Aek Natonang seluas 29,2 hektare yang akan menyimpan air hujan untuk kebutuhan irigasi dengan biaya Rp 9,2 miliar. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi melonjaknya kebutuhan air bersih seiring meningkatnya kunjungan wisatawan. Untuk mengurangi risiko banjir, dibangun Bendung di Tapanuli Utara.
Bendung dengan tinggi 32 meter ini dibiayai dengan dana APBN senilai Rp 42,99 miliar. Kemudian dilakukan perbaikan tanggul sungai Aek Sigeaon di Kabupaten Tapanuli Utara sepanjang 1 km dengan biaya Rp 25 miliar.
Infrastruktur permukiman juga mendapat sentuhan pembangunan dengan anggaran sebesar Rp 166,5 miliar. Dana tersebut digunakan untuk pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), pembangunan Area Atraksi Danau Toba, Penanganan Sanitasi, Instalasi Pengolahan Air, dan pengembangan kawasan Ajibata.
Pengelolaan sampah dan limbah juga menjadi tantangan untuk menjadikan kualitas air Danau Toba lebih bersih dibandingkan saat ini. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Kementerian PUPR akan membangun instalasi pengolahan limbah di 31 kelurahan di sekitar Danau Toba secara bertahap hingga 2021.
Advertisement