Benahi Penyeberangan di Danau Toba, Kemenhub Bentuk Tim Ad Hoc

Kemenhub membagikan 5.000 life jacket secara bertahap kepada para operator kapal.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 23 Jun 2018, 17:21 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2018, 17:21 WIB
Pencarian Korban KM Sinar Bangun di Danau Toba
Personel Basarnas melakukan pencarian korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Sumatra Utara, Rabu (20/6). Hingga hari ketiga, sebanyak 18 penumpang selamat, dua tewas dan 160 lainnya masih dalam proses pencarian. (AP/Binsar Bakkara)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan membentuk tim Ad Hoc untuk membenahi tatakelola penyeberangan di Danau Toba, Sumatera Utara. Hal ini bentuk tindak lanjut dari tidak optimalnya pengawasan oleh Dinas Perhubungan Pemerintah Daerah.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, terjadi masalah pada sistem operasional transportasi penyeberangan di Danau Toba yang dikelola Dinas Perhubungan. Oleh sebab itu, Kementerian Perhubungan melakukan evaluasi untuk memperbaiki layanan.

"Memang kita lihat ada kesenjangan, kurang konsisten pelaku di sana, Kementerian Perhubungan memberikan evaluasi untuk melakukan perbaikan layanan di sana," kata Budi, di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Sabtu (23/6/2018).

Kementerian Perhubungan telah membentuk tim Ad Hoc untuk membenahi tatakelola transportasi penyeberangan di Danau Toba. Tim tersebut berkordinasi dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) dan Polri untuk mengeluarkan rekomendasi keselamatan penyeberangan yang akan dijadikan acuan Dinas Perhubungan.

"Saya sangat menyayangkan di tempat itu petugas yang ada tidak berfungsi dengan baik. Saya menugaskan Ketua Ad Hoc untuk bersama polisi, KSOP di Belawan melakukan pembinaan pelabuhan di sana," tutur Budi.

Tiom Ad Hoc juga bertugas melakukan pengawasan yang sesama ini tidak dilakukan pemerintah provinsi‎ dan merivisi peraturan. Serta merubah struktur organisasi pengawasan untuk hal ini harus mendapat persetujuan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi.

"Ad Hoc kita buat temporary berfungsi dua mingu sampai sebulan. Fungsinya mensubtitusi fungsi pengawasan yang selama ini tidak dilakukan provinsi," tandasnya.

Budi mengungkapkan, sebagai tindak lanjut kecelakaan KM Sinar Bangun di Danau Toba, Kementerian Perhubungan melakukan pembenahan tahap awal diantaranya mengukur pelabuhan sesuai kapasitas disertai dengan manifest dan kewajiban penggunaan pelampung bagi penumpang kapal.

"Kedua kita lakukan lebih signifikan pembangunan kapal. Saya meninjau pembangunan kapal 300 GT. Kita akan bangun dua lagi, ASDP dan swasta sehingga dua tahun mendatang ada 6 kapal," tandasnya.

Kemenhub Bagikan 5.000 Life Jacket di Danau Toba

Pencarian Korban KM Sinar Bangun di Danau Toba
Tim SAR menggunakan teropong saat proses pencarian korban KM Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatra Utara, Rabu (20/6). Sebelumnya, KM Sinar Bangun yang mengangkut 128 penumpang tenggelam di Danau Toba pada Senin (18/6) sore. (AP/Binsar Bakkara)

Selain itu, akan Kemenhub membagikan 5.000 life jacket secara bertahap kepada para operator kapal. Pembagian life jacket pada tahap 1 sebanyak 500 buah ini akan dibagikan oleh Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan, Wahju Satrio Utomo, pada Minggu (24/6) di Dermaga Tigaras.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi, mengungkapkan bahwa life jacket adalah salah satu hal utama yang merupakan bagian dari prosedur keselamatan. Namun sayangnya seringkali jumlah dan kualitas life jacket tidak memadai.

"Seringkali kalau dalam kejadian seperti ini, masyarakat melupakan unsur keselamatan," kata Budi melalui keterangan resminya di Jakarta, Sabtu (23/6).

Oleh karena itu, kata Budi dengan pembagian life jacket ini diharapkan dapat mendorong para pelaku jasa penyeberangan maupun masyarakat untuk lebih peduli pada unsur keselamatan.

"5.000 life jacket yang akan dibagikan secara bertahap ini gratis bagi operator kapal yang digunakan untuk menyeberangi Danau Toba di Dermaga Tigaras dan sekitarnya," ujarnya.

Tak hanya membagikan life jacket, Dirjen Budi juga menginstruksikan untuk mengoptimalkan kinerja di daerah baik di bawah kewenangan Dinas Perhubungan tingkat Provinsi maupun Kabupaten/ Kota untuk memperketat pengawasannya terhadap aspek keselamatan dalam menggunakan transportasi.

Sementara itu, Budi juga mengungkapkan rasa belasungkawanya atas kejadian yang menimpa penumpang KM Sinar Bangun pada Senin (18/6) pukul 16.00 WIB yang lalu. "Saya mengungkapkan dukacita sedalam-dalamnya pada korban dan keluarganya dalam kecelakaan ini," tandasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya