Beredar Info Layanan Nasabah yang Kena Tipu Belanja Online, BCA Tegaskan Hoaks

Adapun dalam surat edaran hoaks itu tertulis langkah-langkah yang harus nasabah lakukan bila dirinya ketipu saat belanja online.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 26 Jun 2018, 10:15 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2018, 10:15 WIB
Waspada penipuan mengatasnamakan BCA
Waspada penipuan mengatasnamakan BCA (www.bca.co.id)

Liputan6.com, Jakarta Aksi penipuan belanja online kerap terjadi dan merugikan korbannya. Terkait penipuan online ini, beredar informasi yang menyebutkan jika perbankan bisa mengatasi penipuan tersebut, menangkap sang pelaku dan mengembalikan uang nasabah.

Salah satu bank yang disebut dapat segera menyelesaikan masalah ini adalah BCA. Namun, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memastikan jika informasi yang beredar dan viral tersebut tidak benar.

Sekretaris Perusahaan BCA Jan Hendra menampik kebenaran dari sebaran tersebut. "Itu yang pasti bukan sebuah edaran resmi kami," jelas dia kepada Liputan6.com, Selasa (26/6/2018).

Adapun dalam surat edaran hoaks itu tertulis langkah-langkah yang harus nasabah lakukan bila dirinya ketipu saat belanja online. Pertama, nasabah diwajibkan melaporkan kasus langsung ke bank terdekat. Selanjutnya, pihak bank akan melacak nomor rekening dan identitas sang penipu.

Setelah didapatkan, bank bakal menghubungkan customer dengan pelaku penipuan. Isi surat juga menjamin, nasabah akan mendapatkan uangnya kembali lantaran bank sudah bekerjasama dengan kepolisian.

Satu catatan khusus di akhir edaran, disebutkan bahwa semua bank menyediakan pelayanan ini, tapi Bank BCA bisa menyelesaikannya lebih cepat hanya dalam tempo waktu dua hari.

Lebih lanjut, Jan Hendra menganjurkan nasabahnya untuk coba melihat imbauan resmi yang tersedia di https://www.bca.co.id/id/Tips-Keamanan apabila punya pengaduan terkait modus penipuan belanja online. Pada tautan tersebut, nasabah diarahkan untuk menghubungi contact center bank atau kantor cabang BCA terdekat.

*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di Liputan6.com.

 

Ini 8 Pendatang Baru yang Masuk Jajaran 100 Merek Paling Bernilai di Dunia

Rencanakan Liburan Murah ke Australia di Travel Fair
BCA bekerja sama dengan Tourism Australia untuk mengadakan pameran perjalanan khusus ke Australia dengan harga yang lebih terjangkau (Liputan6/Vinsensia Dianawanti)

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menjadi satu-satunya merek Indonesia yang masuk jajaran daftar 100 merek paling bernilai di dunia pada 2018.

Hal itu berdasarkan laporan WPP dan Kantar Millward yang merilis daftar peringkat merek paling bernilai di dunia bertajuk Brandz Top 100 most valuable global brands, seperti ditulis Jumat (8/6/2018).

WPP dan Kantar Millward merilis ada delapan merek yang jadi pendatang baru dalam daftar merek paling bernilai di dunia pada 2018. BCA termasuk merek yang jadi pendatang baru tersebut.

BCA mencatatkan nilai merek USD 12,67 miliar pada 2018. BCA berada di posisi 99 untuk kategori 100 merek paling bernilai di dunia.Pendatang baru lainnya yang masuk jajaran merek paling bernilai di dunia antara lain Spectrum dengan nilai merek USD 39,37 miliar. Merek Spectrum berasal dari Amerika Serikat (AS).

Kemudian JD.Com yang berasal dari China catatkan nilai merek USD 20,93 miliar. Uber dengan nilai merek USD 16,04 miliar yang berasal dari AS.

Kemudian HP dengan nilai merek USD 14,79 miliar. Merek tersebut berasal dari AS. Diikuti SF Express dengan nilai merek mencapai USD 14,53 miliar yang berasal dari China. Perseroan tersebut bergerak di sektor logistic.

Kemudian Instagram dengan nilai merek USD 14,49 miliar. Merek Instagram berasal dari AS. Selanjutnya BCA yang merupakan bank asal Indonesia dengan nilai merek USD 12,67 miliar. Terakhir Adidas yang merupakan merek asal Jerman catatkan nilai merek USD 12,45 miliar.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya