Jokowi Nilai Program Padat Karya Berjalan Baik di Banyuasin

Presiden Jokowi menilai penggunaan dana desa untuk pembangunan irigasi, jalan, dan posyandu sangat efektif.

oleh Agustina Melani diperbarui 14 Jul 2018, 17:00 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2018, 17:00 WIB
Bahas RKUHP, Presiden Jokowi Bertemu Pimpinan KPK
Presiden Joko Widodo saat melakukan pertemuan dengan pimpinan KPK di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (4/7). Pertemuan tersebut untuk membahas Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai pemanfaatan anggaran Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) untuk program padat karya tunai (PKT) di Banyuasin, Sumatera Selatan berjalan baik.

"Saya melihat bagus pemanfaatannya, membikin infrastruktur yang kecil, jalan desa dengan total tadi anggaran yang didrop di proyek itu Rp 284 juta," ujar Jokowi, usai meninjau pelaksanaan PKT pengecoran jalan di Pangkalan Geblak, Banyuasin, Sumatera Selatan, seperti dikutip dari laman Setkab, Sabtu (14/7/2018).

Ia menuturkan, dirinya mendapat informasi dari pekerja kalau gaji yang didapatkan per hari sebesar Rp 95.000.

"Artinya padat karya ini sudah memberikan manfaat ekonomi untuk income-income di masyarakat," ujar Jokowi.

Selain pengerjaan jalan, dalam program PKT di daerah ini juga dilakukan pembangunan posyandu. Ada juga pembuatan sarana sanitasi berupa 30 jamban untuk 30 kepala keluarga (KK) dengan anggaran Rp 2 juta per unit.

"Saya lihat juga bagus jambanisasi tadi, membikin jamban-jamban keluarga kurang lebih Rp 2 juta per jamban,” ujar dia seraya menambahkan pembangunan sanitasi baik bagi keluarga dan kesehatan lingkungan di kampung.

Penggunaan dana desa untuk program-program pembangunan irigasi, jalan, jambanisasi, dan posyandu, Jokowi menilai sangat efektif.

"Dalam 4 tahun ini, sudah kita berikan kurang lebih Rp 187 triliun pada desa, pada daerah. Manfaatnya tentu saja kita ingin perputaran uang di bawah juga semakin banyak," kata Jokowi.

Turut mendampingi Jokowi dan Ibu Negara Iriana dalam peninjauan ini, Mendes PDTT Eko Putro Sandjoyo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Gubernur Sumatra Selatan Alex Noerdin, dan Bupati Banyuasin SA Supriono.

 


Kemendes Gandeng Bank dan Swasta Genjot Ekonomi Desa

Kemendes Tinjau Program Padat Karya Tunai di Desa
Menteri Desa PDTT, Eko Putro Sandjojo memberikan sambutan saat kunjungan kerja ke proyek padat karya tunai dan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) di Desa Bilalang, Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara, Kamis (12/4). (Liputan6.com/Pool)

Sebelumnya, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) terus memacu pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di desa-desa.

Salah satunya adalah dilakukan dengan meningkatkan kerja sama dengan pihak swasta dan perbankan. Kali ini, kerja sama dijalin antara Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yang merupakan pembina Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan Lion Parcel. Bank yang termasuk dalam Himbara antara lain BNI, BRI, Mandiri, dan BTN. Himbara sepakat untuk mengembangkan BUMDes dalam mewujudkan percepatan pertumbuhan ekonomi desa.

"Kerja sama BUMDes ini selain menambah pendapatan dan nilai ekonomi, juga nilai tambah produk di desa. Beberapa waktu lalu Kemendes PDTT mengadakan pameran BUMDes di Malaysia, BUMDes bisa pro aktif langsung ke sentra-sentra produksi di desa," ujar Mendes PDTT, Eko Putro Sandjojo, saat acara pembukaan Pelatihan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) angkatan 16 dan 17 di Balai Besar Latihan Masyarakat (BBLM) Yogyakarta, Jumat 25 Mei 2018, seperti ditulis Sabtu 26 Mei 2018.

Eko menambahkan, kerja sama dengan Lion Parcel akan sangat berguna dalam mengakselerasi transaksi produk unggulan desa melalui E-Commerce dari BRI dan BNI. Ia mencontohkan, ke depan konsumen bisa membeli alpukat langsung dari desa secara online.

"Kalau model ini jadi, masyarakat desa tidak akan menganggur dan berpenghasilan di atas 2 juta. Ini tentu akan menguntungkan petani," tambah dia.

Dia menuturkan, banyak BUMDes yang sukses tidak terlepas dari manajemen pelatihan dan pendampingan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya