Angkat Kehidupan Masyarakat Sekitar Seribu LTSHE Siap Dibagikan ke Pedalaman Yahukimo

Sebanyak seribu paket Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) yang saat ini masih berada di gudang transit di Sentani, Papua, akan dibagikan kepada masyarakat pedalaman di Kabupaten Yahukimo, Papua, mulai Sabtu (11/8).

oleh nofie tessar diperbarui 11 Agu 2018, 10:00 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2018, 10:00 WIB
Angkat Kehidupan Masyarakat Sekitar Seribu LTSHE Siap Dibagikan ke Pedalaman Yahukimo
Sebanyak seribu paket Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) yang saat ini masih berada di gudang transit di Sentani, Papua, akan dibagikan kepada masyarakat pedalaman di Kabupaten Yahukimo, Papua, mulai Sabtu (11/8).

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak seribu paket Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) yang saat ini masih berada di gudang transit di Sentani, Papua, akan dibagikan kepada masyarakat pedalaman di Kabupaten Yahukimo, Papua, mulai Sabtu (11/8).

"Paket LTSHE ini nantinya akan dikirim dari Sentani menuju Yahukimo menggunakan pesawat caravan, dengan sekali angkut sekitar 100 paket yang dibongkar terlebih dahulu (dari kardus) untuk menghemat tempat di pesawat," ujar Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam, Dadan Kusdiana, saat melakukan pengecekan ke gudang transit LTSHE, Jumat (10/8).

Dadan mengungkapkan, Yahukimo mendapat prioritas pembagian LTSHE karena merupakan daerah 4T yakni daerah tertinggal, terdepan, terluar dan juga daerah transmigrasi.

"Sulitnya medan di Yahukimo menyebabkan listrik PLN belum menjangkau wilayah tersebut, disinilah peran Pemerintah untuk melakukan pra-elektrifikasi melalui pembagian LTSHE ini," kata Dadan.

Hadi M.Djuraid, Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Komunikasi Publik, lebih lanjut menjelaskan kriteria lain untuk penerima LTSHE ini yakni wilayah tersebut belum dialiri listrik selama 3 sampai 5 tahun.

"Kita tidak akan membiarkan daerah tersebut gelap, sampai nantinya PLN masuk wilayah tersebut," tegas Hadi.

Program pembagian LTSHE oleh Kementerian ESDM ini telah dimulai sejak 2017 melalui pembiayaan APBN. Untuk tahun 2018, Kementerian ESDM memiliki target untuk menerangi 167.064 rumah yang tersebar di 15 provinsi atau 1.259 desa.

LTSHE yang dibagikan memiliki tiga mode kecerahan. Yakni kecerahan maksimal, sedang, dan redup. Di mode penerangan maksimal, lampu ini dapat menyala selama 5 jam. Untuk mode sedang bisa bertahan selama 11 jam. Sedangkan untuk mode redup dapat menyala hingga 47 jam non stop. Setiap paket juga dilengkapi dengan barcode, jadi nanti sudah terdata, terverifikasi dan sudah dibagi sesuai dengan daerahnya, tidak boleh ditukar dan dialihkan.

Sebelum pemasangan, warga akan terlebih dahulu mendapatkan penjelasan berupa sosialisasi cara pakai LTSHE ini. LTSHE yang dibagikan bergaransi nyala 3 tahun. Apabila ada permasalahan ataupun kerusakan, tim service center disiapkan di tiap distrik untuk segera memberikan penanganan.

"Garansinya garansi nyala 3 tahun, kalau ada keluhan kita jemput bola melalui service center di tiap distrik. Sebelumnya juga ada sosialisasi terlebih dahulu, namun terkadang ada kendala dari segi bahasa, jadi kita libatkan juga tokoh masyarakat untuk ikut sosialisasi," ungkap Sekretaris Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Wawan Supriatna pada kesempatan tersebut.

Kementerian ESDM menargetkan program LTSHE pada 2017-2019 dapat menyalurkan 400.000 LTSHE kepada sekitar 2.500 desa yang sebelumnya belum menikmati listrik sama sekali.

Isi setiap paket LTSHE terdiri dari:

1) 1 (satu) buah panel Photovoltaik, 20 Watt peak (Wp);

2) 4 (empat) buah lampu LED, @ 3 Watt beserta baterai lithium;

3) 4 (empat) buah kabel, @ 5 meter;

4) 2(dua) buah hub;

5) 1 (satu) buah USB untuk charger HP; dan

6) Tiang penyangga aluminium, 1 meter.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya