Ke Ternate, Menteri BUMN Tinjau Kondisi Korban KMP Bandeng

Hingga saat ini proses evakuasi korban KMP Bandeng masih berlangsung.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 17 Agu 2018, 13:16 WIB
Diterbitkan 17 Agu 2018, 13:16 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menunjukan keprihatinannya dengan meninjau langsung kondisi korban yang dievakuasi ke RSUD Chasan Boesoeirie Kota Ternate. Dok Kementerian BUMN.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menunjukan keprihatinannya dengan meninjau langsung kondisi korban yang dievakuasi ke RSUD Chasan Boesoeirie Kota Ternate. Dok Kementerian BUMN.

Liputan6.com, Jakarta Setelah insiden karamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Bandeng milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) di perairan Loloda, Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, pada Rabu (15/8/2018), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menunjukkan keprihatinannya dengan meninjau langsung kondisi korban yang dievakuasi ke RSUD Chasan Boesoeirie Kota Ternate.

"Saya turut prihatin atas musibah ini. Namun, kami juga bersyukur para penumpang dan awak kapal bisa ditemukan cepat dalam kondisi selamat berkat standar keselamatan yang diterapkan pihak ASDP dan kesigapan Basarnas serta seluruh pihak yang terlibat dalam penyelamatan dan evakuasi para korban," kata Rini dalam keterangannya, Jumat (17/8/2018).

Selain itu, Rini pun mengapresiasi kehandalan ASDP Indonesia Ferry dalam mengedepankan aspek keselamatan penumpang. Bahkan, setiap bulannya manajemen operasional ASDP pun rutin menggelar latihan keselamatan. "Selamatnya seluruh penumpang merupakan bukti bagaimana keselamatan penumpang menjadi prioritas oleh ASDP," ujarnya.

Turut hadir mendampingi Rini, Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo, Staf Khusus III Wianda Pusponegoro, Staf Khusus V Parman Nataatmadja, serta sejumlah Direksi perusahaan ASDP Indonesia Ferry, Telkom, Jasa Raharja, Pelindo IV, Pertamina dan BRI.

Sebagai bentuk apresiasi kepada Basarnas dan para Nelayan yang sudah bekerja keras membantu proses penyelamatan para korban, Rini pun turut menyaksikan penyerahan penghargaan dan bantuan oleh sejumlah BUMN.

Bantuan dimaksud berupa dana pendidikan untuk anak petugas Basarnas (bagi anak tertua di bawah bangku kuliah) yang bertugas pada saat evakuasi dengan nilai total mencapai Rp 135 juta dari Jasa Raharja, bantuan 1 unit ambulans Basarnas dari Pertamina senilai Rp 200 juta, serta tabungan pendidikan anak nelayan dengan total nilai Rp 150 juta dari Bank BRI.

Adapun Telkom dan Pelindo IV yang turut memberikan bantuan sembilan unit mesin tempel perahu untuk tiga kelompok Nelayan dengan nilai total bantuan mencapai Rp 450 juta, dan PT Antam yang memberikan bantuan instalasi penerangan jalan di Kampung Baja dengan nilai Rp 150 juta.

Tak ketinggalan, ASDP juga turut menyalurkan bantuan 100 life jacket untuk Polisi Air, 50 life jacket untuk Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan, serta bantuan tali kasih bagi 30 penumpang KMP Bandeng dengan nilai total bantuan sebesar Rp 82,5 juta.

* Update Terkini Asian Games 2018. Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini

 

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menunjukan keprihatinannya dengan meninjau langsung kondisi korban yang dievakuasi ke RSUD Chasan Boesoeirie Kota Ternate. Dok Kementerian BUMN.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menunjukan keprihatinannya dengan meninjau langsung kondisi korban yang dievakuasi ke RSUD Chasan Boesoeirie Kota Ternate. Dok Kementerian BUMN.

Sementara itu, Ira Puspadewi, selaku Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry turut mengapresiasi usaha tim pencarian sehingga hampir seluruh korban bisa ditemukan dalam keadaan selamat. Tercatat, hingga Jumat (17/08), seluruh penumpang dan awak kapal telah berhasil dievakuasi dengan selamat.

Alhamdulilah doa kita bersama dikabulkan, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Seluruh korban juga telah 100 persen menggunakan life jacket. Bahkan, sebagian besar para korban berada di dalam sekoci penyelamat tertutup seperti tenda yang di dalamnya dilengkapi stok makanan. Artinya, aspek SOP kami telah dijalankan dengan baik dan tepat,” ucap Ira.

Ira menegaskan bahwa ketika kapal berangkat, nakhoda telah mendapat izin dari otoritas pelabuhan dan cuaca saat berangkat pun cukup bersahabat. Namun, di tengah jalan cuaca berubah menjadi buruk dan nakhoda melaporkan untuk kembali ke Tobelo.

Selain itu, semua dokumen dan lisensi yang dimiliki KMP Bandeng pun terbukti valid. KMP Bandeng tidak melanggar muatan, saat kejadian memang membawa 12 truk, tapi kapal mampu mengangkut hingga maksimum 20 truk, sehingga kapasitasnya masih di bawah batas maksimum.

Ira menambahkan, pihaknya berkomitmen akan bertanggung jawab penuh atas biaya perawatan korban selama di rumah sakit, serta membiayai perjalanan para korban menuju kediaman masing-masing. Sebanyak 19 orang kembali ke Tobelo dan telah disiapkan bus, 10 orang kembali ke Manado dengan menggunakan pesawat, dan 14 orang ke rumah di Ternate.

Hingga saat ini proses evakuasi masih berlangsung, dan pihak ASDP juga terus berkoordinasi dengan instansi terkait yang telah mendirikan Posko Tanggap Darurat di tiga lokasi, yaitu di Ternate, Bitung, dan Jakarta untuk memastikan proses penyelamatan dan evakuasi berjalan dengan lancar.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya