Harga Emas Menguat Jelang Pertemuan The Fed

Harga emas menguat didorong investor menunggu hasil pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) pada pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Sep 2018, 06:40 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2018, 06:40 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, New York - Harga emas menguat didorong investor menunggu hasil pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) pada pekan ini. Diperkirakan the Federal Reserve menaikkan suku bunga.

Harga emas untuk pengiriman Desember naik USD 3,1 atau 0,3 persen ke posisi USD 1.204,40 per ounce. Harga emas sempat sentuh USD 1.201,30 di level terendah dalam seminggu pada pekan lalu.

Harga emas melemah di tengah indeks dolar AS sedikit tertekan pada awal pekan ini. Dolar dan emas yang dalam mata uang AS cenderung bergerak terbalik. Demikian mengutip laman Marketwatch, Selasa (25/9/2018).

Harga emas berdasarkan kontrak teraktif sudah turun delapan persen sepanjang 2018. Hal ini seiring indeks dolar AS naik 2,2 persen pada 2018. Pergerakan dolar AS itu didorong sebagian besar the Federal Reserve yang memperketat kebijakan moneter AS yang lebih agresif.

Para pejabat the Fed akan bertemu untuk pertemuan dua hari yang berakhir pada Rabu. Pasar memperkirakan the Federal Reserve mencapai 90 persen untuk menaikkan suku bunga 25 basis poin (bps). 

 

Harga Logam Lainnya

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

The Federal Reserve telah menaikkan suku bunga sebanyak empat kali pada 2018. Kemungkinan the Federal Reserve akan kembali naikkan suku bunga pada Desember meski pelaku pasar menunjukkan sejumlah ketidakpastian terutama dari perang dagang dan ekonomi global. Ketidakpastian itu menambahkan tekanan pada pernyataan the Federal Reserve.

Suku bunga lebih tinggi cenderung menaikkan dolar AS dan memangkas permintaan aset nonyield. Hal itu mendukung aset yang memberikan hasil relatif menarik.

Harga emas bergerak di kisaran sempit dan mengamankan posisi di USD 1.200 pada awal September. Pada awal pekan ini, analis Zaner Precious Metals menyatakan, pasar logam mulia dan komoditas lainnya belum berimbas dari potensi inflasi yang didorong penerapan tarif barang impor.

Untuk harga logam lainnya yaitu harga perak turun 1,8 sen atau USD 0,1 persen ke posisi USD 14.341 per ounce.  Harga palladium naik USD 6,7 atau 0,6 persen ke posisi USD 1.051,60 per ounce. Harga platinum untuk pengiriman Oktober berada di posisi USD 829,30 per ounce. Harga tembaga susut 0,8 persen ke posisi USD 2.836 per pound.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya