Sri Mulyani Ajak Ibu-Ibu Lebih Berperan dalam Pembangunan

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menginginkan agar seluruh perempuan di Tanah Air mampu berkontribusi terhadap kemajuan bangsa dan negara.

oleh Merdeka.com diperbarui 04 Okt 2018, 21:18 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2018, 21:18 WIB
Sri Mulyani
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat memberi keterangan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menginginkan agar seluruh perempuan di Tanah Air mampu berkontribusi terhadap kemajuan bangsa dan negara. Dalam kondisi saat ini, menurutnya, perempuan tidak cukup hanya menjadi sebuah objek saja, namun harus mampu menjadi pelaku untuk suatu perubahan ke depan.

"Kalau ingin menjadi negara maju kita tidak boleh separuh dari populasi kita menjadi objek. Separuhnya adalah ibu-ibu. Ibu-ibu tidak boleh menjadi objek, ibu-ibu harus menjadi pelaku dan menjadi subjek yang menentukan," kata Sri Mulyani saat memberikan arahan dalam seminar Dharma Wanita Persatuan (DWP), di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (4/10/2018).

Menteri Sri Mulyani mengatakan dengan menjadi subjek maka perempuan dapat menyuarakan hak pendapatnya untuk suatu perubahan yang lebih baik. Perempuan, kata dia, harus bangkit dari tidurnya sehingga tidak lagi dijadikan sebagai objek.

"Agar tidak menjadi objek kita harus menguasai beberapa pemahaman. Oleh karena itu ibu-ibu bisa berpartisipasi bukan hanya menjadi objek yang mendengar kemudian di kilik-kilik perasaannya untuk kemudian digaungkan suaranya," jelas Menteri Sri Mulyani.

Selain itu, Bendahara Negara ini juga menginginkan agar perempuan di Indonesia dapat menjaga keutuhan NKRI. Dirinya mengibaratkan Republik Indonesia ini seperti halnya sebuah janin laiknya dijaga oleh seorang perempuan.

"Republik Indonesia seperti bayi dan janin, itu harus kita pelihara dan kita jaga. Kita berikan kebiasaan yang baik sehingga negara kesatuan republik ini bisa dibanggakan oleh kita semua. Artinya kalau ada orang yang ingin merobek-robek kesatuan ibu-ibu harus melawan tidak boleh dibiarkan sama halnya kita tidak ingin merusak anak kita," pungkasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya