Akuisisi Holcim, Semen Indonesia Jadi Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara

Pasca-akuisisi dengan Holcim, PT Semen Indonesia Tbk menjadi nomor wahid di Asia Tenggara.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 13 Nov 2018, 17:00 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2018, 17:00 WIB
Semen Holcim dengan Micro Filler Particle. (Dok solusiholcim.com)
Semen Holcim dengan Micro Filler Particle. (Dok solusiholcim.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Semen Indonesia telah mengakuisisi 80,6 persen saham PT Holcim Indonesia. Maka, perusahaan BUMN itu telah menjadi perusahaan semen terbesar di Asia Tenggara.

Total kapasitas PT Semen Indonesia menjadi 53 juta ton semen. Rinciannya adalah PT Semen Indonesia: 38,2 juta ton dan Holcim: 14,8 juta ton.

Bersama dengan hal ini, PT Semen Indonesia akan semakin kuat di bidang rantai suplai, produksi, serta pemasaran di Indonesi dan Asia Tenggara. Peluang untuk diversifikasi ke hilir juga semakin kuat dengan pengembangan bisnis beton ready-mix.

Sekadar informasi, aset yang turut dijual adalah aset Holcim Indonesia yang dijual oleh perusahan induknya termasuk 4 pabrik semen, 33 pabrik ready-mix, dan 2 galian agregrat. Total transaksi mencapai USD 917 juta atau Rp 13,63 triliun (USD 1 = Rp 14.865).

Uang tersebut berasal dari pinjaman sejumlah bank, yaitu Bank BNP Paribas, Deutsche Bank AG, Maybank Kim Eng Securities, MUFG Bank Ltd, dan Standard Charatered Bank.

Pembelian dari PT Semen Indonesia jauh lebih menarik bagi induk PT Holcim Indonesia Tbk, yaitu LafargeHolcim. Menurut MarketWatch, tawaran Indonesia mengalahkan tawaran dari Taiheiyo Cement dari Jepang, dan HeidelbergCement dari Jerman.

LafargeHolcim memang tengah berusaha melakukan divestasi. Perusahaan Swiss tersebut berusaha melakukannya demi keuangan yang lebih sehat serta mengurangi rasio utang. 

Volume eksport PT Semen Indonesia ke Australia, Asia Selatan, dan negara Asia lainnya juga akan ditingkatkan. Tahun ini saja, ekspor Semen Indonesia sudah mencapai 3,1 juta ton.

Ada Akuisisi, Saham Holcim dan Semen Indonesia Kompak Menguat

Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan LafargeHolcim akhirnya mengumumkan perjanjian jual beli bersyarat untuk mengambilalih 80,6 persen saham PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB). Perjanjian jual beli bersyarat itu dilakukan pada 12 November 2018.

Lalu bagaimana dampak aksi korporasi tersebut terhadap harga saham PT Semen Indonesia Tbk dan PT Holcim Indonesia Tbk?

Berdasarkan data RTI pukul 11.23 WIB, Selasa (13/11/2018), saham PT Holcim Indonesia Tbk naik 5,51 persen  atau 105 poin ke posisi Rp 2.010 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 5.630 kali dengan nilai transaksi Rp 104,6 miliar. Saham SMCB sempat berada di level tertinggi 2.100 dan terendah 1.940 per saham. 

Sepanjang tahun berjalan 2018, saham SMCB melonjak signifikan. Saham SMCB melonjak 128,14 persen. Total frekuensi perdagangan saham 160.688 kali dengan nilai transaksi Rp 2 triliun.

Sementara itu, saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) hanya naik terbatas dan sempat melemah di awal sesi perdagangan. Saham SMGR dibuka melemah 75 poin dari penutupan perdagangan Senin kemarin di posisi 9.150 per saham. Namun, saham Semen Indonesia perlahan-lahan menguat terbatas. Saham SMGR naik 0,82 persen ke posisi Rp 9.225 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 2.232 kali dengan nilai transaksi Rp 62 miliar.

Sepanjang tahun berjalan 2018, saham SMGR turun 7,58 persen ke posisi Rp 9.150 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 573.650 kali dengan nilai transaksi Rp 15,6 triliun.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji, mengatakan, saham SMCB menguat didorong pelaku pasar respons positif pengumuman Semen Indonesia ambil alih saham Holcim Indonesia. Diharapkan dapat menggenjot kinerja Holcim Indonesia ke depan.

Akan tetapi, bila melihat secara teknikal, Nafan menuturkan, saham SMCB sudah memasuki aksi ambil untung. Hal ini lantaran level resistance saham SMCB berada di posisi 2.100.

"Level 2.100 tersebut merupakan level resistance saham Holcim Indonesia dan masuk aksi ambil untung,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

 Ia pun merekomendasikan tak perlu akumulasi beli saham Holcim Indonesia. Sedangkan saham Semen Indonesia akumulasi saham beli. "Target harga saham Semen Indonesia untuk menengah hingga panjang di posisi 10.075 dan 10.900," tutur dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya