Usai Tsunami Anyer, 146 Gardu PLN Kembali Beroperasi

PT PLN terus berupaya untuk kembali mengoperasikan gardu listrik yang padam di Banten usai Tsunami Anyer.

oleh Septian Deny diperbarui 23 Des 2018, 12:45 WIB
Diterbitkan 23 Des 2018, 12:45 WIB
(Foto: Dok PT PLN)
PLN

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN terus berupaya untuk kembali mengoperasikan gardu listrik yang padam di Banten. Hal ini akibat terjangan Tsunami Anyer di pesisir provinsi tersebut pada ‎Sabtu malam 22 Desember 2018.

Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN I Made Suprateka mengatakan,‎ dari 248 gardu, sebanyak 146 gardu telah kembali beroperasi.

"Terdapat 146 gardu yang berhasil dinyalakan, sementara gardu yang masih padam yakni 102 gardu. Selain itu terdapat 20 tiang SUTM Roboh akibat diterjang tsunami," ujar dia di Jakarta, Minggu (23/12/2018).

Sedangkan sisa gardu yang masih padam, lanjut dia, masih terus diupayakan untuk bisa kembali beroperasi secara normal usai Tsunami Anyer.

"Terkait kondisi kelistrikan pasca bencana, saat ini PLN sedang melakukan proses penormalan listrik dengan melakukan perbaikan gardu serta investigasi jaringan," kata Made.

Sementara itu, Manager Komunikasi PLN Unit Induk Distribusi Banten, Eman menyatakan, pihaknya belum bisa memastikan kapan semua gardu bisa kembali beroperasi. Namun, saat ini petugas PLN tengah berupaya untuk mengembalikan pasokan listrik di wilayah terdampak Tsunami Anyer.

"Masih on progres. Kita sudah ada di lokasi 65 petugas teknik dan 5 genset," ucap dia saat berbincang dengan Liputan6.com.

 

BMKG: Tsunami Anyer Akibat Aktivitas Gunung Krakatau

UK tsunami (1)
Ilustrasi ombak raksasa. (Sumber Thinkstock)

Sebelumnya, tsunami yang terjadi di Anyer dan pantai di pesisir Lampung Selatan pada Sabtu malam 22 Desember 2018 diduga akibat aktivitas gunung Anak Krakatau.

Update BMKG pada Minggu dinihari pukul 02.55 WIB memastikan gelombang pasang yang terjadi terkait aktivitas Gunung Anak Krakatau.

"Gelombang pasang di Anyer dan sekitarnya memang bukan tsunami karena aktivitas gempa tektonik. Namun hal tersebut DIDUGA tsunami akibat aktivitas gunung Anak Krakatau, setelah mendapat data dari Badan Geologi. #BMKG akan melakukan verifikasi lanjutan mengenai fenomena ini," seperti dikutip dari @infoBMKG, Minggu (23/12/2018).

Informasi sebelumnya hanya menyebut fenomena ini sebagai gelombang pasang yang menelan 1 korban jiwa.

Disebutkan sebelumnya, naiknya air laut yang membuat gelombang cukup besar menerjang bangunan di sekitar kawasan Pantai Anyer pada pukul 21.30 WIB, Sabtu (22/12/2018). 

"Data sementara dampak gelombang pasang di Pantai Anyer Kab Pandeglang dan Lampung Selatan adalah 1 orang meninggal dunia dan 11 orang luka-luka," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui akun twitternya, @Sutopo_PN, Minggu 23 Desember 2018.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya