Wall Street Melonjak Usai Trump Tunda Kenaikan Tarif Impor China

Wall Street naik setelah Presiden Donald Trump menunda penerapan tarif tambahan pada barang-barang China.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 26 Feb 2019, 05:30 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2019, 05:30 WIB
Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street naik pada hari Senin (Selasa pagi WIB) setelah Presiden Donald Trump menyatakan akan menunda penerapan tarif tambahan pada barang-barang China.

Dikutip dari CNBC, Selasa (26/1/2019), indeks Dow Jones Industrial Average melonjak sebanyak 209,61 poin sebelum ditutup 60,14 poin lebih tinggi di level 26.091,95 ditopang kenaikan saham Caterpillar dan DowDuPont.

Indeks S&P 500 naik 0,1 persen menjadi 2.796,11 karena penguatan sektor material dan teknologi. Indeks Nasdaq naik 0,36 persen menjadi 7.554,46. Indeks utama jatuh ke posisi terendah hari ini di menit terakhir perdagangan.

Donald Trump mengatakan dalam serangkaian tweet bahwa AS tidak akan menambah tarif impor China pada awal Maret.

"Saya senang untuk menyampaikan bahwa AS telah melakukan kemajuan penting dalam perbincangan kami tentang perdagangan dengan Cina dalam isu struktural penting termasuk hak cipta intelektual, transfer teknologi, pertanian, pelayanan, pertukaran mata uang, dan bayak isu lainnya,” cuit Trump.

"Sebagai hasil dari percakapan produktif ini, saya akan menunda kenaikan tarif yang sebelumnya ditetapkan 1 Maret. Dengan asumsi bahwa kedua belah pihak membuat kemajuan berarti, kami merencanakan pertemuan antara Presiden Xi dan saya, di Mar-a-Lago, untuk meneguhkan kesepakatan."

Tak hanya Wall Street, Bursa saham China menguat menyambut tweet Trump semalam. Shanghai Composite melonjak 5,6 persen, membukukan kenaikan satu hari terbesar sejak 9 Juli 2015. Sementara itu, dana yang diperdagangkan di bursa iShares China Large-Cap (FXI) naik 2 persen dalam perdagangan AS. Saham Caterpillar dan Boeing masing-masing naik 1,97 persen dan 0,67 persen.

"Selama China dan AS berbicara, pasar akan berpikir bahwa sesuatu akan dilakukan," kata Michael Cuggino, Presiden di Permanent Portofolio Funds. "Itu hal yang baik."

Tak hanya itu, pasar saham juga terangkat usai General Electric mengumumkan akan menjual bisnis biofarmasi ke Danaher seharga USD 21,4 miliar. Berita kesepakatan itu mengirim saham GE naik lebih dari 6 persen. Saham Danaher juga melonjak 8,5 persen.

Sementara itu, Barrick Gold meluncurkan penawaran untuk mengakuisisi Newmont Mining sebesar USD 7 miliar dalam kesepakatan seluruh saham. Jika disetujui, kesepakatan itu akan datang setelah bertahun-tahun harga emas stagnan. Logam mulia telah diperdagangkan antara USD 1.000 dan USD 1.400 per ounce dalam beberapa tahun terakhir.

Indeks utama dimulai seminggu setelah seminggu yang solid. Dow dan Nasdaq membukukan kenaikan mingguan kesembilan berturut-turut minggu lalu, sementara S&P 500 mencatat delapan kenaikan satu minggu dalam sembilan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya