Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya kenaikan Indeks Harga Perdagangan Besar (lHPB) Umum Nonmigas atau indeks harga grosir/agen pada Mei 2019 sebesar 0,71 persen terhadap bulan sebelumnya.
"Kenaikan IHPB tertinggi terjadi pada sektor pertanian sebesar 2,28 persen," kata Kepala BPS Suhariyanto di kantornya, Senin (10/6/2019).
Sementara itu, beberapa komoditas lainnya yang mengalami kenaikan harga pada Mei 2019 antara lain cabai merah, cabai rawit, ayam ras, daging ayam, ikan beku, dan gula pasir. Sedangkan IHPB Bahan Bangunan/Konstruksi pada Mei 2019 naik sebesar 0,10 persen terhadap bulan sebelumnya.
Advertisement
Baca Juga
"Antara lain disebabkan oleh kenaikan harga komoditas genteng dan atap lainnya, pendingin ruangan, kayu, alat konstruksi, dan bahan bangunan dari aluminium," ujarnya.
IHPB Umum naik 0,73 persen pada April 2019 terhadap bulan sebelumnya. Kelompok Barang Ekspor merupakan penyumbang andil dominan pada kenaikan IHPB, yaitu sebesar 0,41 persen.
"IHPB Kelompok Barang Impor dan Kelompok Barang Ekspor pada April 2019 masing-masing naik sebesar 0,43 persen dan 2,00 persen terhadap bulan sebelumnya," tutupnya.
Reporter : Yayu Agustini Rahayu
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
BPS Catat Inflasi Mei 2019 Sebesar 0,68 Persen
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi selama bulan Mei sebesar 0,68 persen.
Kepala BPS, Suhariyanto menyebutkan inflasi 0,68 persen tersebut secara tahun kalender Januari - Mei adalah sebesar 1,48 persen.
"Sementara inflasi tahun ke tahun adalah 3,32 persen," kata dia di kantornya, Senin (10/6/2019).
BACA JUGA
Dia menegaskan, inflasi pada bulan Mei dimana pada waktu tersebut adalah momen Ramadan dan Idul Fitri termasuk kategori terkendali.
"Target yang dipasang oleh pemerintah adalah 3,5 persen, dengan memperhatikan target ini saya akan simpulkan bahwa inflasi Mei 2019 terkendali," tegasnya.
Dia mengungkapkan, dari 82 kota yang dilakukan pemantauan 81 diantaranya mengalami inflasi. Hanya satu kota yang mengalami deflasi, yaitu Merauke.
"Dari 82 kota yang kita pantau, 81 kota mengalami inflasi, bisa dipahami karena ini bulan Ramadan. Hanya satu kota yang mengalami deflasi yaitu di Merauke. Merauke deflasi karena penurunan harga berbagai komoditas sayuran dan beras," tutupnya.
Advertisement