Liputan6.com, Kuala Lumpur - Kabar gembira bagi Gojek. Pemerintahan Mahathir Mohamad memberikan lampu hijau terkait kehadiran Gojek di Malaysia.
Dilansir Business Insider, kabar kehadiran Gojek di Malaysia disebarkan oleh menteri milenial Syed Saddiq dalam sebuah video yang ia posting di Twitter.
Advertisement
Baca Juga
"Alhamdulillah! Kabinet sebulat suara meluluskan modal Ekonomi Gojek-DegoRide," ujar sang Syed Saddiq yang menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga.
Dego Ride merupakan platform ride-hailing lokal di Malaysia. Syed Saddiq pun berterima kasih pada Perdana Menteri Mahathir Mohamad dan Menteri Pengangkutan Malaysia, Anthony Loke.
Alhamdulillah!Kabinet sebulat suara meluluskan modal Ekonomi Gojek-DegoRide. Terima kasih kepada semua yang membantu dalam merealisasikan impian ini, khususnya YAB @chedetofficial & Menteri Pengangkutan, Anthony Loke. Let’s work even harder for the Youths!#Gojek#YouthPower pic.twitter.com/ZM2al2cRax
— Syed Saddiq (@SyedSaddiq) August 21, 2019
Menteri Pembangunan Usahawan Redzuan Yusof berkata bahwa Syed Saddiq akan menjadi pihak yang mengurus hukum apa saja yang diperlukan aplikasi ojek online seperti Gojek, demikian laporan Bernama.
Hukum yang perlu diamandemen atau dibuat untuk tujuan tersebut nantinya akan diajukan ke meja parlemen.
"Kami ingin memastikan bahwa apapun yang kami terapkan untuk mengembangkan ekonomi anak muda kita tidaklah melanggar hukum," ujar Redzuan Yusof.
Menteri Syed berkata kehadiran Gojek bisa membantu ekonomi Malaysia, terutama bagi bisnis kecil. Dukungan terhadap Gojek terjadi selang beberapa hari usai sang menteri muda mempertemukan Mahathir dengan CEO Gojek Nadiem Makarim.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Gojek Tanggapi Tarif Baru Ojek Online
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah memberlakukan tarif baru ojek online di 88 kota mulai hari ini, Jumat, 9 Agustus 2019.
Gojek sebagai salah satu penyedia layanan ojek online pun mengaku sudah menyesuaikan tarif sesuai arahan tersebut.
"Per hari ini (Jumat 9 Agustus 2019), kami telah menyesuaikan tarif sesuai arahan tersebut dengan menyesuaikan Biaya Jasa di wilayah tambahan yang ditentukan," kata Vice President Corporate Affairs Gojek, Michael Reza Say.
Diungkapkannya, Gojek memiliki misi yang sama dengan pemerintah untuk memastikan kesinambungan pendapatan mitra driver. Selain itu, juga mendukung iklan persaingan sehat di Tanah Air.
"Sebagai ekosistem karya anak bangsa, Gojek akan terus menjadi yang terdepan dalam memastikan kepuasan mitra dan pengguna layanan Gojek," tuturnya.
Advertisement
Tarif Baru Ojek Online
Sebelum aturan ini berlaku, Kemenhub sudah melakukan uji coba. Hasilnya, para pengemudi ojek online setuju memberlakukan penuh aturan baru.
Aturan tercantum di dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 12 Tahun 2019 tentang Perlindungan Keselamatan Pengguna Sepeda Motor yang Digunakan untuk Kepentingan Masyarakat.
Soal kebijakan tarif ojek online terdapat dalam Keputusan Menteri Perhubungan (Kepmenhub) Nomor KP 348 tentang Pedoman Perhitungan Biaya Jasa Penggunaan Sepeda Motor Yang Digunakan Untuk Kepentingan Masyarakat Yang Dilakukan Dengan Aplikasi. Berikut tarif baru ojek online di wilayah Indonesia:
1. Tarif Ojek Online di Sumatera
Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 348 terdapat aturan soal besaran biaya jasa batas bawah, biaya jasa batas atas, biaya jasa minimal, yang ditetapkan berdasarkan sistem zonasi. Seperti zona I meliputi wilayah Sumatera, Jawa (kecuali Jabodetabek) dan Bali.
Tarif baru ojek online untuk zona I atau tiga wilayah tersebut, yakni tarif batas bawah Rp1.850/km, tarif batas atas Rp2.300/km, dan biaya jasa minimal Rp 7.000-Rp 10.000/4 km.
2. Tarif di Jabodetabek
Berdasarkan aturan Kementerian Perhubungan, wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi termasuk zona II. Tarif baru ojek online untuk wilayah Jabodetabek sebesar Rp2.000/km (tarif batas bawah), Rp2.500/km (tarif batas atas), dan Rp8.000-Rp10.000/4 Km (biaya jasa minimal).
Pekan depan aturan baru mengenai tarif ojek online akan diberlakukan. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan, sejak aturan baru ojek online berlaku penuh, evaluasi tarif akan dilakukan setelah tiga bulan berjalan.
"Di dalam peraturan 348 itu tiga bulan bisa kita lakukan evaluasi," katanya.
3. Kalimantan dan Sulawesi
Wilayah Kalimantan dan Sulawesi termasuk ke dalam zona III. Tarif baru ojek online untuk kedua wilayah itu sebesar Rp2.100/km untuk tarif batas bawah, sementara Rp2.600/km untuk tarif batas atas dan Rp7.000-Rp10.000/4 km untuk biaya jasa minimal.
Tarif baru ini akan berlaku paling lambat pekan depan. Hal ini sesuai dengan kesepakatan antara Kementerian Perhubungan dan pengemudi ojek online.
"Saya ketemu dengan para pengemudi, masalah pendapatnya, kemudian PM 12, semua mendukung untuk diberlakukan. Saya kira paling lambat minggu depan," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis, 13 Juni 2019.
Tidak hanya Kalimantan dan Sulawesi, Zona III juga diisi oleh wilayah lain, seperti Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku dan Papua.
Advertisement