Pertamina Targetkan Tutup Sumur YYA-1 Sebelum Oktober 2019

Sumur baru adalah Relief Well YYA-1RW. Alat bor (Rig) ini berdiri sekitar 1 kilometer dari anjungan YY, tempat sumur YYA-1 berada. ‎

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 26 Agu 2019, 17:48 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2019, 17:48 WIB
Sumur migas milik PT Pertamina Hulu Energi (PHE), salah satu anak usaha PT Pertamina (Persero). (Dok PHE)
Sumur migas milik PT Pertamina Hulu Energi (PHE), salah satu anak usaha PT Pertamina (Persero). (Dok PHE)

Liputan6.com, Jakarta - Pertamina Hulu Energi (PHE) menargetkan sumur YYA-1 yang terletak di Perairan kawaran, Jawa Barat, yang mengalami kebocoran gas dapat ditutup pada awal Oktober 2019. Saat ini penangan kebocoran dan tumpahan minyak masih dilakukan.

‎Insident Commander Proyek YYA-1 PHE Taufik Adityawarman mengatakan,‎ upaya yang dilakukan untuk menutup sumur YYA-1 adalah dengan membuat sumur baru dengan kedalaman 9.030 feet, Pengeboran yang dilakukan sejak 1 Agustus 2019 hingga saat ini sudah mencapai kedalaman 6.936 feet.

"Kebocoran belum ditangani karena relief well targetnya di 9.030 feet," kata Taufik, di Kantor PHE Jakarta, Senin (26/8/2019).

Menurut Taufik, penutupan sumur YYA-1 Blok Offshore North West Java (ONWJ) bisa selesai pada 8 Oktober 2019. Dia berharap proses pengeboran berjalan sesuai dengan harapan.

"Ada rencana, kalau semua berjalan lancar. Sebelum 8 Oktober sumur akan kita tutup. Apabila proses itu bisa lebih cepat," tuturnya.

Sumur baru adalah Relief Well YYA-1RW. Alat bor (Rig) ini berdiri sekitar 1 kilometer dari anjungan YY, tempat sumur YYA-1 berada. ‎

Sebelumnya diinformasikan, Rig Jack Up Soehanah sudah berada di sekitar lokasi relief well YYA-1RW pada tanggal 27 Juli 2019. Kegiatan mobilisasi rig ini dilakukan bersamaan dengan dilakukannya survey geohazard dan geotechnical, sehingga tidak ada waktu tunggu.

Begitu juga dengan proses pre load bisa langsung dilakukan begitu Marine Survey Waranty diperoleh. Sementara itu beberapa pekerjaan persiapan bisa dilakukan secara simultan, sehingga dapat mempercepat waktu tajak dua hari dari rencana awal.

Untuk melakukan pengerjaan tersebut, PHE ONWJ menggandeng Boots & Coots, perusahaan berpengalaman di bidang pengendali sumur yang telah terbukti sukses menangani hal yang sama antara lain peristiwa di Teluk Meksiko.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pertamina Libatkan Pekerja Asing Buat Tangkap Tumpahan Minyak

Sumur migas milik PT Pertamina Hulu Energi (PHE), salah satu anak usaha PT Pertamina (Persero). (Dok PHE)
Sumur migas milik PT Pertamina Hulu Energi (PHE), salah satu anak usaha PT Pertamina (Persero). (Dok PHE)

Sebelumnya, PT Pertamina Hulu energi mengakui melibatkan Tenaga Kerja Asing (TKA) dalam penangan‎an tumpahan minyak di Pantai Utara Jawa, akibat kebocoran gas di Sumur YYA-1 Blok North West Java (ONWJ).

Insident Commander Proyek YYA-1 Taufik Adityawarman mengatakan, berbagai cara ditempuh Pertamina untuk mempercepat penanganan tumpahan minyak. Salah satunya adalah menggunakan tenaga kerja asing.

‎"Sebagaimana pernah kita sampaikan bahwa segala daya upaya kita akan kerahkan untuk bisa percepat proses spill combating atau recovery. Adanya resource luar negeri benar ada," kata Taufik, di Kantor PHE ONWJ, Jakarta, Senin (26/8/2019). 

Menurut Taufik, tenaga kerja asing dilibatkan karena sumber daya manusia dalam negeri sudah tidak tersedia untuk menanganinya, hal ini sudah dilaporkan ke Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

"Kita komunikasikan di SKK Migas dan Hubla, kita mendapatkan kalau saya tidak bisa bilang izin tapi upaya yang kita buat,"‎ tuturnya.

Taufik mengungkapkan, tangkapan minyak diusahakan semakin dipercepat, saat ini tangkapan minyak semakin bertambah. "Saya dengan tim bahwa apapun yang kita bisa lakukan percepat spill combating. Alhamdulillah semakin ke sini kita bisa recover offshore crude makin banyak," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya