Subsidi Dirancang Turun, Harga Solar Bakal Naik?

Pemerintah dan DPR tengah merancang untuk melakukan pengurangan subsidi Solar dari Rp 2 ribu per liter menjadi Rp 1.000 per liter.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 30 Agu 2019, 18:30 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2019, 18:30 WIB
Pemerintah Subsidi Solar
Suasana di SPBU Kuningan Jakarta, Sabtu (5/5). Pemerintah berencana untuk menambah subsidi solar di tengah harga minyak dunia yang sedang naik. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (persero) ‎belum akan mengusulkan kenaikan harga Solar subsidi meski alokasi subsidi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2020 lebih rendah dibanding 2019.

Direktur Keuangan Pertamina Pahala N Mansury mengatakan, untuk usulan kenaikan harga Solar subsidi, Pertamina masih menunggu keputusan resmi yang dicantumkan dalam APBN 2020. Sebab besaran subsidi solar Rp 1.500 per liter masih sekedar rancangan.

"Saya sih enggak mau mengandai-andai, angkanya belum diketuk," kata Pahala, di Jakarta, Jumat (30/8/2019).

Pahala pun belum bisa mengungkapkan kebija‎kan terhadap subsidi Solar dan pengaruhnya, sebab masih menunggu keputusan pemerintah dan DPR terhadap APBN 2020.

"Jadi kita tunggu saja, bagaimana pengaruhya, kebijakannya seperti apa, jumlah subsidinya akan berapa, kita tunggu saja," ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Harga Solar Naik Rp 1.000 per Liter di 2020?

20150930-Pom Bensin-BBM-SPBU-Jakarta
Aktivitas pengisian BBM di SPBU Cikini, Jakarta, Rabu (30/9/2015). Menteri ESDM, Sudirman Said menegaskan, awal Oktober tidak ada penurunan atau kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) baik itu bensin premium maupun solar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Pemerintah dan DPR sedang menyusun asumsi dasar Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2020. Salah satu pembahasanya adalah pengurangan subsidi solar dari Rp 2 ribu per liter menjadi Rp 1.000 per liter.

Hal ini diusulkan untuk mengalihkan subsidi ke sektor yang lebih produktif dan perkiraan penurunan harga minyak dunia.

"Yang penting subsidi terbatas solar dalam nota keuangan Rp 1.000. Ini dua asumsi harga minyak turun sekarang sudah turun. Kedua kita kurangi subsidi supaya dananya lebih tepat sasaran," kata Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, saat rapat dengan Komisi VII DPR, Jakarta, pada Rabu 28 Agustus 2019. 

‎Jonan pun menyebut ada potensi kenaikan harga solar subsidi sebesar Rp 1.000 per liter dari harga saat ini Rp 5.150 per liter, jika subsidi dikurangi menjadi Rp 1.000 per liter dengan harga minyak mentah seperti saat ini di level USD 59 per barel.

"Tidak ada yang bisa tau harga minyak mentah di tahun depan, kalau seperti sekarang sedkit dibawah USD 60 per barel, itu ada kecenderungan harganya berpoteni naik seribu dari Rp 5.150 per liter,"‎ tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya