Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (persero) belum akan mengusulkan kenaikan harga Solar subsidi meski alokasi subsidi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2020 lebih rendah dibanding 2019.
Direktur Keuangan Pertamina Pahala N Mansury mengatakan, untuk usulan kenaikan harga Solar subsidi, Pertamina masih menunggu keputusan resmi yang dicantumkan dalam APBN 2020. Sebab besaran subsidi solar Rp 1.500 per liter masih sekedar rancangan.
Advertisement
Baca Juga
"Saya sih enggak mau mengandai-andai, angkanya belum diketuk," kata Pahala, di Jakarta, Jumat (30/8/2019).
Pahala pun belum bisa mengungkapkan kebijakan terhadap subsidi Solar dan pengaruhnya, sebab masih menunggu keputusan pemerintah dan DPR terhadap APBN 2020.
"Jadi kita tunggu saja, bagaimana pengaruhya, kebijakannya seperti apa, jumlah subsidinya akan berapa, kita tunggu saja," ujarnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Harga Solar Naik Rp 1.000 per Liter di 2020?
Sebelumnya, Pemerintah dan DPR sedang menyusun asumsi dasar Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2020. Salah satu pembahasanya adalah pengurangan subsidi solar dari Rp 2 ribu per liter menjadi Rp 1.000 per liter.
Hal ini diusulkan untuk mengalihkan subsidi ke sektor yang lebih produktif dan perkiraan penurunan harga minyak dunia.
"Yang penting subsidi terbatas solar dalam nota keuangan Rp 1.000. Ini dua asumsi harga minyak turun sekarang sudah turun. Kedua kita kurangi subsidi supaya dananya lebih tepat sasaran," kata Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, saat rapat dengan Komisi VII DPR, Jakarta, pada Rabu 28 Agustus 2019.
BACA JUGA
Jonan pun menyebut ada potensi kenaikan harga solar subsidi sebesar Rp 1.000 per liter dari harga saat ini Rp 5.150 per liter, jika subsidi dikurangi menjadi Rp 1.000 per liter dengan harga minyak mentah seperti saat ini di level USD 59 per barel.
"Tidak ada yang bisa tau harga minyak mentah di tahun depan, kalau seperti sekarang sedkit dibawah USD 60 per barel, itu ada kecenderungan harganya berpoteni naik seribu dari Rp 5.150 per liter," tuturnya.
Advertisement