Ekspor Indonesia Turun 1,29 Persen di September

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada September 2019 mencapai USD 14,10 miliar

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Okt 2019, 11:29 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2019, 11:29 WIB
Kinerja Kerja Ekspor dan Impor Menurun
Suasana bongkar muat peti kemas di Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/10/2019). Angka tersebut menurun 9,99% dibandingkan Agustus 2018 yang sebesar US$ 15,9 miliar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada September 2019 mencapai USD 14,10 miliar. Nilai tersebut turun 1,29 persen apabila dibandingkan dengan Agustus 2019 dan turun 5,74 persen dibanding September 2018.

"Total nilai ekspor pada September 2019 sebesar USD 14,10 miliar. Turun 1,29 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya," ujar Kepala BPS, Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Selasa (15/10).

Suhariyanto merinci, ekspor migas menyumbang sebesar USD 0,83 miliar sedangkan ekspor non migas menyumbang 13,27 miliar. Kedua komponen tersebut sama sama mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

"Dengan nilai ekspor USD 14,10 miliar, kompisisi ekspor menurut sektornya, untuk ekspor migas turun 5,17 persen secara month to month dan secara year on year turun tajam menjadi 37,13 persen," jelasnya.

Menurut sektor, ekspor non migas menyumbang 94,11 persen dari total ekspor pada September 2019. Masing-masing sektor non migas seperti pertanian, pengolahan dan pertambangan menyumbang USD 0,36 miliar, USD 10,85 miliar dan USD 2,06 miliar.

"Sama seperti bulan-bulan sebelumnya, ekspor masih perlu terus diperhatikan," tandas Suhariyanto.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Indonesia Ekspor 15 Ribu Kg Gurita ke Jepang

Gurita dapat bersembunyi dan menjadikan dirinya seperi benda yang berada di sekitarnya (AFP)
Gurita dapat bersembunyi dan menjadikan dirinya seperi benda yang berada di sekitarnya (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan & Perikanan Susi Pudjiastuti bersama Perum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) melakukan pelepasan ekspor gurita ke Jepang, dari Natuna.

Komoditas ekspor sebanyak 15 ribu kg gurita (Callistoctopus Ornatus) merupakan bahan baku dari perairan Natuna dan sekitarnya, dilakukan dari Unit Pengolahan Ikan (UPI) Selat Lampa, Natuna yang dikelola Perum Perindo.

UPI itu sendiri merupakan bagian dari program Kementerian Kelautan & Perikanan (KKP) yang membangun Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di Natuna. Oleh KKP, UPI tersebut diserahkan ke Pemkab Natuna. Lalu, Pemkab Natuna menggandeng Perum Perindo untuk mengelola UPI tersebut.

“Ekspor ini tindaklanjut realisasi signing dengan perusahaan Jepang Nomura Trading Co.,LTD dari partisipasi kami di pameran Japan International Seafood and Technology Expo (JISTE) Agustus 2019 lalu di Jepang,” kata Farida Mokodompit selaku Plt Direktur Utama Perum Perindo di Natuna, Senin (7/10/19).

Produk Perikanan Indonesia jenis gurita juga diminati pasar Internasional seperti Jepang. Farida menegaskan, bahan baku yang Perum Perindo ekspor merupakan serapan 100 persen dari Nelayan Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya