Perusahaan Indonesia Dinilai Paling Optimistis di Dunia

Perusahaan di Indonesia memiliki pandangan yang lebih optimis ketimbang perusahaan di kancah dunia, termasuk di wilayah Asia.

oleh Bawono Yadika diperbarui 05 Nov 2019, 19:45 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2019, 19:45 WIB
Target Pertumbuhan Ekonomi
Suasana gedung-gedung bertingkat yang diselimuti asap polusi di Jakarta, Selasa (30/7/2019). Badan Anggaran (Banggar) DPR bersama dengan pemerintah menyetujui target pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran angka 5,2% pada 2019 atau melesat dari target awal 5,3%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan di Indonesia memiliki pandangan yang lebih optimis ketimbang perusahaan di kancah dunia, termasuk di wilayah Asia. Optimisme tersebut menyangkut prospek bisnis jangka pendek, menengah dan panjang.

Hal ini didasari oleh keyakinan bahwa sejumlah kebijakan ekonomi makro yang diambil Pemerintah akan semakin memperkuat konsumsi domestik dan investasi. Demikian kesimpulan yang diperoleh dari survei terbaru HSBC.

Menurut survei HSBC yang bertajuk 'Navigator: Now, next and how' yang mengukur sentimen dan harapan dunia bisnis di 35 pasar di seluruh dunia.

"Para pebisnis di Indonesia memperlihatkan rasa optimisme yang sangat besar, dengan tingkat kepercayaan diri yang jauh lebih tinggi dibanding perusahaan-perusahaan lain di seluruh dunia termasuk di wilayah Asia,” kata Deputi Direktur Commercial Banking PT Bank HSBC Indonesia Anurag Saigal, Selasa (5/11/2019).

Navigator merangkum hasil survei komprehensif terhadap 9.131 perusahaan dari 6 wilayah berbeda dan merupakan bagian dari serangkaian laporan 'Navigator' yang dipublikasikan oleh HSBC untuk mengetahui sentimen dan melihat masalah-masalah yang dihadapi oleh perusahaan di seluruh dunia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rencana Investasi

Target Pertumbuhan Ekonomi
Gedung bertingkat mendominasi kawasan ibu kota Jakarta pada Selasa (30/7/2019). Badan Anggaran (Banggar) DPR bersama dengan pemerintah menyetujui target pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran angka 5,2% pada 2019 atau melesat dari target awal 5,3%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Survei ini juga mencoba melihat rencana investasi para pebisnis, bagaimana mereka mengambil keputusan-keputusan penting, melakukan berbagai perubahan, serta mengembangkan bisnis. Sebanyak 150 perusahaan dari Indonesia menjadi bagian dari sampel penelitian ini.

HSBC menetapkan kriteria pengambilan sampel, yaitu perusahaan dengan omset minimal USD1,75 juta dan batas korporasi sebesar USD16,5 juta. Responden merupakan para pengambil keputusan kunci dan mereka yang memiliki pengaruh signifikan dalam pengambilan keputusan di perusahaan.

 

Jadi Pusat Perhatian Dunia

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2017  Optimis Capai 5,3 Persen
Pemandangan gedung-gedung bertingkat di Ibukota Jakarta, Sabtu (14/1). Hal tersebut tercermin dari perbaikan harga komoditas di pasar global. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Satu temuan penting dari survei ini adalah lebih dari setengah perusahaan Indonesia yang disurvei termasuk dalam kategori 'Navigator', yang berarti mereka mengharapkan penjualan tumbuh sebesar 15 persen atau lebih pada tahun berikutnya.

Responden Indonesia juga merasa percaya diri atas prospek bisnis masa depan mereka, dimana sembilan dari sepuluh perusahaan Indonesia optimis tentang pertumbuhan, dibandingkan dengan setahun lalu.

"Optimisme di Indonesia berada di atas rata-rata Asia Pasifik, negara yang mendekati tingkat optimisme Indonesia adalah Bangladesh dengan 74 persen dan India dengan 72 persen," kata Anurag.

Navigator juga menunjukkan bahwa para pengambil keputusan dari perusahaan Indonesia optimis terhadap prospek jangka pendek, menengah dan panjang.

Responden dari negara kepulauan memiliki prospek positif untuk tahun depan, juga untuk 5 tahun ke depan. Mereka juga lebih optimis tentang pertumbuhan mereka dalam 12 bulan terakhir, level yang jauh di atas rata-rata global, ”tambah Anurag.

Masih dari “HSBC Navigator: Now, Next and How” - tahun depan, lebih dari setengah bisnis yang disurvei [54 persen] memperkirakan penjualan mereka tumbuh 15 persen atau lebih, yang jauh lebih tinggi daripada rata-rata global [22 persen] dan Asia Pasifik [19 persen].

“Bisnis Indonesia adalah yang paling optimis di 35 pasar. Bangladesh adalah yang terdekat, dengan 50 persen perusahaan di Bangladesh mengharapkan pertumbuhan penjualan 15 persen atau lebih, ”kata Anurag.

Dalam jangka waktu lima tahun, proporsi bisnis di Indonesia yang mengharapkan penjualan tumbuh 15 persen atau lebih mencapai 61 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya