Gara-gara Babi, Miliarder China Makin Kaya Raya

Kekayaan bersih pimpinan Muyuan Foodstuff Co. telah meningkat lebih dari empat kali lipat tahun ini

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Des 2019, 21:00 WIB
Diterbitkan 16 Des 2019, 21:00 WIB
Ternak Babi
Peternakan babi (Sumber: Istockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Krisis daging babi di China, ternyata mendorong kekayaan beberapa miliarder makin bertambah. Adalah Qin Yinglin, Pimpinan Muyuan Foodstuff Co. yang pundi-pundi kekayaannya naik berlipat lebih dari empat kali pada tahun ini menjadi USD 8,6 miliar (Rp 120,4 triliun).

Dia pun menjadi miliarder yang memiliki pertumbuhan kekayaann paling cepat, menurut Bloomberg Billionaires Index. Qin Yinglin, masuk peringkat 500 orang terkaya di dunia.

Mengutip laman CNBC, Senin (16/12/2019), harga daging babi meningkat dua kali lipat pada tahun ini, menurut data dari Kementerian Perdagangan China. Kenaikan harga memicu tingkat inflasi konsumen tahunan tertinggi dalam tujuh tahun. Kondisi disebabkan epidemi demam babi Afrika yang menyebabkan kematian jutaan babi.

Laba perusahaan Muyuan bahkan melonjak 260 persen pada kuartal ketiga dibandingkan periode yang sama pada 2018. Tentu ini akibat lonjakan harga daging babi.

Perusahaan dan produsen besar lainnya diprediksi juga memperoleh kenaikan pangsa pasar. Sementara perusahaan-perusahaan kecil harus gigit jari akibat menanggung kerugian, menurut Fitch Ratings.

"Beberapa perusahaan sangat kesulitan karena mereka tidak dapat mereproduksi kawanan babi mereka," kata analis Fitch, Li Chen. "Tetapi beberapa perusahaan justru untung besar," jelas dia.

Miliarder Lain

Kekayaan
Ilustrasi (iStock)

Mayoritas kekayaan Qin berasal dari 60 persen kepemilikan saham di Muyuan. Dia memegang saham tersebut secara langsung bersama sang istri melalui Muyuan Industrial Group.

Qin, yang berasal dari Provinsi Henan, lahir pada tahun 1965. Dia lulus dari Universitas Pertanian Henan dengan gelar dalam bidang peternakan.

Dia sempat bekerja di  perusahaan negara setelah lulus. Namun berhenti tiga tahun kemudian untuk memulai bisnis pembibitan babi di kota kelahirannya, Nanyang.  

Kemudian mulai bisnis dengan hanya 22 babi dan sekarang perusahaannya memotong hampir 5 juta setahun.

Qin ternyata bukan satu-satunya yang meraup untung lebih dari lonjakan harga daging babi. Selain itu ada WH Group, perusahaan yang terdaftar di Hong Kong dan menjadi produsen daging babi terbesar di dunia.

Kemudian New Hope Group, perusahaant ernak babi dan pembuat pakan ternak. Pimpinan New Hope, Liu Yonghao sekarang memiliki kekayaan bersih USD 11 miliar, melonjak hampir dua kali lipat dibandingkan akhir 2018.

 Reporter : Danar Jatikusumo

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya