Selama 2019, Kunjungan Wisman ke Indonesia Capai 16,11 Juta

Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman ke Indonesia pada Desember 2019 mengalami penurunan 2,03 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Feb 2020, 12:25 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2020, 12:25 WIB
Wajah Lesu Para Bule Usai Dievakuasi dari Gili Trawangan
Turis asing yang dievakuasi dari Gili Trawangan tiba di Pelabuhan Bangsal, Lombok Utara, NTB, Selasa (7/8). Gempa 7 skala Richter mengguncang Lombok dan menewaskan 91 orang. (ADEK BERRY/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman ke Indonesia pada Desember 2019 mengalami penurunan 2,03 persen dibanding jumlah kunjungan pada Desember 2018.

"Jika dibandingkan dengan November 2019, jumlah kunjungan wisman pada Desember 2019 mengalami kenaikan sebesar 7,52 persen," ujar Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Senin (3/2).

Selama 2019, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 16,11 juta kunjungan atau naik 1,88 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2018 yang berjumlah 15,81 juta kunjungan.

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Indonesia pada Desember 2019 mencapai rata-rata 59,39 persen atau turun 0,36 poin dibandingkan dengan TPK Desember 2018 yang tercatat sebesar 59,75 persen.

"Sementara itu, jika dibanding TPK November 2019, TPK hotel klasifikasi bintang pada Desember 2019 mengalami kenaikan sebesar 0,81 poin," paparnya.

Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel klasifikasi bintang selama Desember 2019 tercatat sebesar 1,76 hari, terjadi kenaikan sebesar 0,01 poin jika dibandingkan keadaan Desember 2018.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Ternyata, 97 Persen Wisman yang ke Labuan Bajo Berasal dari Timor Leste

Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Nusa Tenggara Timur (NTT) berpotensi jadi primadona wisata Indonesia selanjutnya setelah Bali. Destinasi seperti Labuan Bajo telah mendapat dukungan penuh dari pemerintah sebagai Bali Baru, bahkan masuk ke dalam 5 destinasi super prioritas yang programnya sedang dikebut saat ini.

Meski wisatawan mancanegara (wisman) yang berlalu lalang sering terlihat berkulit putih, ternyata jumlah wisman NTT terbanyak berasal dari Timor Leste.

Mengutip data Bank Indonesia, Selasa (10/12/2019), jumlah wisatawan NTT dari Timor Leste mencapai 70.568 orang atau sekitar 97,3 persen dari keseluruhan jumlah pengunjung luar negeri. 

Wisman dari benua Eropa hanya berjumlah 725 orang atau sekitar 1 persen. Wisman dari Australia berjumlah 218 orang atau 0,3 persen dan Filipina 145 orang atau 0,2 persen.

Tentu ini adalah potensi yang sangat besar mengingat NTT tak kalah indah dengan Bali. Diharapkan, dengan program-program yang diusulkan pemerintah, wisman dari Eropa, Amerika dan benua lainnya dapat meningkat.

"Beberapa program yang ada diharapkan bisa menggenjot jumlah wisatawan di NTT. Ditambah lagi, Labuan Bajo sekarang menjadi salah satu destinasi super prioritas," ujar Rut W. Eka Trisilowati, Asisten Direktur Kantor Perwakilan BI Provinsi NTT. 

Jokowi: Labuan Bajo Jadi Wisata Super Premium di 2020

Presiden Jokowi meninjau rencana pengembangan Bandara Komodo setibanya di Labuan Bajo, NTT. Rabu (10/7/2019)
Presiden Jokowi meninjau rencana pengembangan Bandara Komodo setibanya di Labuan Bajo, NTT. Rabu (10/7/2019).(Liputan6.com/ Lizsa Egeham)

Pemerintah Jokowi-Maruf tengah berupaya mencari tambahan devisa untuk menopang penerimaan negara. Salah satu sektor yang terus digenjot adalah pendapatan dari pariwisata dengan membangun 10 Bali baru, salah satunya Labuan Bajo.

Presiden Joko Widodo mengatakan, dari 10 Bali baru tersebut, tahun depan pemerintah akan menjadikan Labuan Bajo sebagai wisata super premium. Tidak hanya membuat wisata super premium, pemerintah juga akan mengelompokkan wisata yang dapat didatangi beramai-ramai dan khusus.

"Tambahan devisa destinasi wisata baru, kita punya Bali ya, kita punya 10 Bali baru, 2 tahun ini hanya 5 dulu, 5 selesai nanti fokus ke 5 berikutnya, mana 5 itu? Mandalika, Labuan Bajo, Borobudur, Danau Toba, Manado," ujarnya di Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (28/11). 

Penetapan Labuan Bajo untuk menjadi wisata super premium sudah disampaikan kepada Menteri Pariwisata Wishnutama. Nantinya Kemenpar diharapkan mampu mempromosikan Labuan Bajo ke negara lain.

"Labuan Bajo juga super premium, hati-hati jangan sampai dicampur aduk menengah bawah kalau perlu ada kuotanya, berapa orang yang boleh masuk ke Labuan Bajo 1 tahun, saya sudah kasih arahan itu ke Menpar Wishnutama," jelasnya.  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya