Liputan6.com, Jakarta - Perum Bulog menyatakan, ketersediaan stok pangan di seluruh gudangnya aman saat bulan Ramadan dan Idul Fitri pada April dan Mei 2020 mendatang.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas, menjamin seluruh gudang Bulog di Tanah Air siap mendistribusikan pasokan pangan, utamanya beras guna mengantisipasi tindak panic buying.
"Sekali lagi, masyarakat tidak perlu khawatir. Bulog siap menjamin pasokan pangan dalam situasi yang tak terduga maupun menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri," imbuh Buwas dalam pernyataan tertulis, Kamis (12/3/2020).
Advertisement
Sebelumnya, Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomi Edi Pambudi mengatakan, pemerintah bakal mengeluarkan izin impor bagi beberapa komoditas utama seperti beras dalam menghadapi wabah virus corona.
Baca Juga
Itu tampaknya akan menjadi kelanjutan dari izin impor gula kristal mentah (raw sugar) dan bawang putih yang telah diterbitkan guna mengontrol lonjakan harga pasar di saat wabah virus corona menerjang Indonesia.
"Beras tentu, kemudian kebutuhan yang memang saat ini masih diimpor, kedelai dan lain-lain. Itu terkait dengan kewenangan Bulog," kata Edi di Jakarta.
Namun begitu, ia belum bisa menyebutkan berapa besaran kebutuhan impor komoditas-komoditas tersebut. Dia mempersilakan Perum Bulog untuk menghitungnya.
"Wah kalau detailnya Bulog yang paham. Yang jelas gini, kita tidak coba untuk membatasi berapa. Yang penting kalau kebutuhannya segitu akan dipermudah segitu," ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Lebaran 2020, Bulog Siapkan 500 Ribu Ton Beras untuk Operasi Pasar
Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso mengatakan, pihaknya menyiapkan sekitar 500 ribu ton beras untuk operasi pasar selama Ramadan 2020. Beras tersebut berasal dari stok Bulog yang ada saat ini sebesar 1,7 juta ton.
"Ini untuk kebutuhan puasa Lebaran dengan belum ada panen 2 bulan atau 1 bulan ke depan. Kita prediksi kita akan mengeluarkan kurang lebih 500 ribu ton dari 1,7 juta," ujar Budi di Gudang Bulog Pulogadung, Jakarta, Kamis (27/2).
Budi mengatakan, stok beras akan tetap terjaga walau pun pihaknya melakukan ekspor beras. Sebab, Bulog kini sudah tidak dihariskan memasok beras untuk rastra serta Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
"Tapi kita sudah siap menghadapi ini semua, sehingga catatan saya, karena sekarang kan sudah tidak ada rastra, BPNT, Bulog, tidak mendapatkan, kita tetap karena kita untuk stabilisasi harga, ya kita tetep operasi pasar," jelasnya.
Mantan Kepala BNN tersebut menambahkan, hingga kini harga beras masih cukup stabil di seluruh daerah Indonesia. Bulog memantau setiap pusat penjualan beras masih memiliki stok yang cukup memadai.
"Di pasar, di ritel-ritel, termasuk supermarket itu beras banyak sekali. Sehingga itu yang kembuat sekarang ini harga masih relatif stabil walaupun ada kenaikan tipis. Kenaikan kenapa? karena memang tidak ada produksi," jelasnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.comÂ
Advertisement