Liputan6.com, Jakarta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menunjuk Indofarma menjadi badan usaha induk pembuatan ventilator untuk pasien Virus Corona. Indofarma nantinya akan membawahi perusahaan dan universitas yang memproduksi ventilator.
"Nanti Indofarma yang akan jadi induk kesehatan akan kerja sama dengan semua yang buat ventilator," ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga melalui Video Conference di Jakarta, Rabu (15/4/2020).
Advertisement
Baca Juga
Arya mengatakan, seluruh negara di dunia kini berebut ventilator karena pasien Covid-19 terus mengalami peningkatan. Untuk itu, Indonesia bahu membahu menciptakan ventilator sendiri yang standarnya disiapkan oleh Indofarma.
"Yang perlu teman-teman ketahui beratnya kita dapatkan alat kesehatan seperti ventilator. Di dunia rebutan. Baru di samping itu bahan obat, masker, APD. Yang empat itu rebutan. Jadi semua kejar-kejaran kemana ada barang langsung beli," paparnya.
Dia menambahkan, beberapa perusahaan BUMN yang tengah berupaya memproduksi ventilator adalah PT Len, PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia.
Sementara perguruan tinggi yang turut ikut membantu antara lain Universitas Indonesia (UI) dan Institut Tehnologi Bandung (ITB).
"Yang kami dapat kabar, yang punya UI, tinggal 3 hari lagi tes akhir. Kemudian ada PT Len, PT Pindad, PT DI lagi bikin. Indofarma siap jadi offtaker," tandasnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Â
25 April 2020 Indonesia Bakal Punya Ventilator Portable Buatan Sendiri
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro menjelaskan saat ini Indonesia sedang mengembangkan alat kesehatan dalam rangka penanganan Corona Covid-19. Salah satunya yaitu ventilator portable yang sedang diuji Kementerian Kesehatan dan bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk pengujian prototypenya.
"Rencananya minggu ini selesai pengujian di Kemenkes," kata Bambang usai mengikuti rapat terbatas bersama Jokowi melalui siaran telekoferensi, Rabu (15/4/2020).
Kemudian kata dia, nantinya akan masuk dalam tahap produksi. Bambang menjelaskan saat ini sudah ada dua perusahaan yang siap untuk memproduksi alkes tersebut.
Yaitu PT LEN dan PT Polijaya yang masing-masing mempunyai kapasitas produksi 100 unit portable ventilator per minggu di masing-masing pabrik.
"Jadi diharapkan 25 April kita bisa mudah-mudahan bisa mendapatkan 200 unit pertama ventilator buatan Indonesia yang dibuat oleh LEN dan Polijaya dan didesain oleh tim yang dipimpin BPPT," jelas Bambang.
Tidak hanya itu, dia juga menjelaskan saat ini BPPT sedang mengusulkan 15 ventilator dari berbagai perguruan tinggi, lembaga penelitian maupun dari masyarakat dan swasta. Namun saat ini mereka mereka sedang melakukan pengujian dari Kemenkes.
"Didalam ratas tadi kami minta dukungan dari Menperin dan Menteri BUMN agar ada partner atau mitra industri yang bisa memproduksi prototype yang sudah diuji," ungkap Bambang.
Reporter: Intan Umbari Prihatin
Sumber: Merdeka
Advertisement