Bulog: Impor Daging Kerbau 5.000 Ton dari India Terkendala Lockdown

Bulog diberikan mandat untuk menngimpor sebanyak 100 ribu ton daging kerbau.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Apr 2020, 15:20 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2020, 15:20 WIB
Pedagang Daging Musiman Menjamur
Pedagang menunggu pembeli daging kerbau dan sapi di Pasar Ciledug, Tangerang, Rabu (13/6). Dua hari menjelang Lebaran, pedagang daging musiman menjamur dengan menggelar dagangan di pinggir-pingir jalan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistk (Bulog) Budi Waseso mengatakan, impor daging kerbau dari India tersendat akibat adanya kebijakan pembatasan atau lockdown di India. Indonesia sebelumnya berencana mengimpor 5.000 ton daging dari India.

"Saat ini terkendala diberlakukannya kebijakan lockdown India diperkirakan sampai 3 Mei 2020," ujar Budi Waseso dalam rapat virtual dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senin (20/4).

Sebagai badan usaha yang ditugaskan oleh negara, Bulog diberikan mandat untuk menngimpor sebanyak 100 ribu ton daging kerbau. "Adapun untuk pengadaan daging kerbau Perum Bulog telah menerima surat persetujuan impor sebayak 100 ribu ton," jelasnya.

Selain daging kerbau beberapa komoditas lain yang saat ini dalam proses impor adalah raw sugar sebanyak 64.750 ton. Untuk gula, tahap pertama telah masuk sebnayak 29.750 ton pada awal April lalu oleh anak usaha Bulog, PT GMM.

"Dan saat ini proses pengolahan. Sudah dimulai tahap II 35.000 ton yang telah dilakukan tender dan diperkirakan akan tiba awal Mei," jelasnya.

Perusahaan pelat merah tersebut juga ditugaskan untuk mengimpor 50.000 ton gula kristal putih (GKP). Dari jumlah tersebut sebayak 21.800 ton rencananya akan tiba akhir April mendatang.

"Impor gula kristal putih 50 ribu ton yang telah dilakukan tender dengan rencana kedatangan 21.800 ton akhir April 2020," tandasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Kemendag Lambat Keluarkan Izin Impor, Bulog Kesulitan Datangkan Daging Kerbau

Buwas Bahas Anggaran dan Kinerja Bulog Bersama DPR
Dirut Perum Bulog Budi Waseso memberi penjelasan kepada Komisi IV DPR saat rapat kerja di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (20/6/2019). Rapat membahas RKA Kementerian dan Lembaga Tahun 2020, evaluasi pelaksanaan anggaran triwulan I dan kinerja Bulog selama tahun 2018. (Liputan6.com/JohanTallo)

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso mengakui mengalami hambatan mendatangkan daging kerbau dari India karena negara eksportir komoditas tersebut kini sudah menerapkan karantina wilayah (lockdown).

Budi Waseso menjelaskan bahwa BUMN Pangan tersebut telah mengajukan izin impor daging kerbau sejak awal tahun 2020. Namun, Kementerian Perdagangan tidak kunjung memberikan izin impor kepada Bulog.

"Itu sudah diputus di Rakortas sebenarnya, tetapi kami tidak mendapatkan izinnya untuk mengimpor. (Izin) diberikan terakhir kemarin setelah Covid-19. Begitu setelah covid, India lockdown, jadi sulit kami," kata Budi Waseso dikutip Antara di Jakarta, Jumat (10/4/2020).

Budi Waseso menjelaskan, izin impor daging kerbau tersebut baru terbit pada bulan Maret 2020. Namun pada saat itu, India sudah melakukan lockdown untuk memutus penyebaran Covid-19 di negara tersebut. Akibatnya, pemasukan daging kerbau menjadi terhambat.

Lewat Malaysia

Pedagang Daging Musiman Menjamur
Pembeli memilih daging kerbau dan sapi yang dijual di Pasar Ciledug, Tangerang, Rabu (13/6). Dua hari menjelang Lebaran, pedagang daging musiman menjamur dengan menggelar dagangan di pinggir-pingir jalan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bulog pun berupaya untuk memperoleh daging kerbau dari India yang sudah diimpor melalui Malaysia. Namun, impor juga tidak bisa dilakukan karena Malaysia pun sudah menerapkan lockdown.

"Ini terhambat karena memang ada keterlambatan pada perizinan. Terus terang untuk masalah daging kerbau, kami tidak bisa mendatangkan karena India tidak bisa (ekspor) lagi," kata Budi Waseso.  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya