Liputan6.com, Jakarta - Edi Sukmoro per Jumat (8/5/2020) tak lagi menjadi DIrektur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero). Posisinya digantikan Didiek Hartantyo yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan KAI.
Tak lagi menjadi orang nomor satu di KAI, Edi pun memiliki banyak harapan kepada Didiek, terutama dalam membawa KAI jauh lebih baik dari sebelumnya.
Baca Juga
"KAI harus bisa lebih baik, dan masa-masa sulit ini saya mohon tidak ada PHK, karena karyawan bawah perlu didukung, agar bertahan hidup," tegas Edi saat bercerita kepada Liputan6.com, Jumat (8/5/2020).
Advertisement
Seperti diketahui, dalam pandemi Covid-19 ini, sebagian besar kereta yang dioperasikan KAI terpaksa dikandangkan. Bahkan kereta tujuan Bandung dan Jakarta semuanya untuk sementara tak beroperasi akibat kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan larangan mudik. Hal ini cukup menggerus pendapatan KAI di awal 2020.
Usai meninggalkan KAI, Edi mengaku belum memiliki rencana dalam karir selanjutnya. "Belum ada (rencana). Hehehe," candanya.
Edi Sukmoro ditunjuk menjadi Direktur Utama KAI pad Oktober 2014. Ia menggantikan Ignasius Jonan yang menjadi Menteri Perhubungan dalam Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo.
Sebelumnya, Edi menjabat sebagai Direktur Aset Non-produksi PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Tak Lagi Jadi Dirut
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melepas jabatan Edi Sukmoro dari posisi Direktur Utama (Dirut) PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI. Posisi Edi sebagai dirut digantikan oleh Didiek Hartanyo.
"Iya, itu masa lalu, saya sudah tidak dirut di KAI, Namun thanks," kata Edi kepada Liputan6,com, Jumat (8/5/2020).
Selain Edi terdapat juga 3 direktur lainnya yang dicopot yaitu Dody Budiawan dari jabatan Direktur Niaga, Amrozi Hamidi dari Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha dan R.Ruli Adi dari Direktur SDM dan Umum.
Untuk menggantikan Edi, Kementerian BUMN mengangkat Didiek Hartantyo yang sebelumnya adalah Direktur Keuangan KAI.
Advertisement