Top 3: Bayar Lonjakan Tagihan Listrik Kini Bisa Dicicil 3 Bulan

Berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Selasa, 9 Juni 2020

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 09 Jun 2020, 06:30 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2020, 06:30 WIB
PLN Berikan Diskon Biaya Penyambungan Tambah Daya
Dalam Promo Gemerlap Lebaran 2017, PLN memberikan potongan biaya penyambungan tambah daya listrik.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) memberikan solusi bagi pelanggan yang mengeluhkan melonjaknya tagihan listrik mereka yang membengkak hingga dua kali lipat.

"Solusinya kita melihat dari rekening Mei bulan lalu terjadi lonjakan bagi pelanggan, kami juga menyiapkan antisipasinya, kami memiliki policy bahwa kWh yang tidak tercatat akibat pencatatan rata-rata Maret ke rekening April dan Mei itu bisa diangsur sebanyak 3 kali dalam 3 bulan,” kata Senior Executive Vice President Bisnis & Pelayanan Pelanggan PLN, Yuddy Setyo Wicaksono.

Artikel mengenai kelonggaran kebijakan dari PLN tersebut menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak.

Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Selasa, 9 Juni 2020:

1. Tagihan Listrik Bengkak? Kini Pembayaran Bisa Dicicil 3 Bulan

PT PLN (Persero) memberikan solusi bagi pelanggan yang mengeluhkan melonjaknya tagihan listrik mereka yang membengkak hingga dua kali lipat.

“Solusinya kita melihat dari rekening Mei bulan lalu terjadi lonjakan bagi pelanggan, kami juga menyiapkan antisipasinya, kami memiliki policy bahwa kWh yang tidak tercatat akibat pencatatan rata-rata Maret ke rekening April dan Mei itu bisa diangsur sebanyak 3 kali dalam 3 bulan,” kata Senior Executive Vice President Bisnis & Pelayanan Pelanggan PLN, Yuddy Setyo Wicaksono, dalam dialog online, Senin (8/6/2020).

Lebih lanjut Yuddy mengatakan yang tentunya dengan perhitungan 60 persen dari kenaikan itu dicicil selama 3 bulan mulai bulan depan yakni Juli, sementara 40 persen dari kenaikan dibayarkan di bulan Juni ini.

Baca artikel selengkapnya di sini

2. Harga Emas Bakal Tertekan Sepanjang Pekan Ini

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Harga emas diperkirakan akan mengalami tekanan pada pekan ini melanjutkan pelemahan yang terjadi pada Jumat lalu. Angka pengangguran di Amerika Serikat (AS) yang turun membuat investor melakukan aksi jual emas.

Mengutip Kitco, Senin (8/6/2020), sebanyak delapan analis dari 17 analis Wall Street, atau 47 persen memperkirakan harga emas melemah pada minggu ini. Sedangkan enam analis atau 35 persen memperkirakan harga bakal melambung. Susanya atau tiga analis atau 18 memilih untuk netral.

Sedangkan sebanyak 1.367 suara diberikan dalam jajak pendapat online. Dari jumlah tersebut, 842 responden atau 62 persen mengatakan bahwa harga emas akan naik di minggu ini.

Sebanyak 282 responden atau 21 persen mengatakan harga emas akan lebih rendah. Sementara 243 responden atau 18 persen memilih netral.

Baca artikel selengkapnya di sini

3. Erick Thohir Tunjuk Agung Budi Waskito Jadi Dirut Wijaya Karya

RUPST PT Wijaya Karya (Persero) Tbk tahun 2020
RUPST PT Wijaya Karya (Persero) Tbk tahun 2020 (dok: Wika)

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kembali merombak direksi BUMN Karya. Kali ini, BUMN konstruksi PT Wijaya Karya (Wika) mendapat gilirannya, sejalan dengan digelarnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perusahaan tahun 2020 di Jakarta, Senin (8/6/2020).

Mengutip keterangan resmi Wika yang diterima Liputan6.com, RUPST menyetujui usulan perubahan pengurusan perseroan dengan penunjukan Agung Budi Waskito sebagai Direktur Utama Wika yang baru, menggantikan Tumiyana.

Adapun, Agung sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Operasional I di Wijaya Karya. Di daftar jajaran direksi yang baru, posisi ini diisi oleh Hananto Aji.

Kemudian, posisi Direktur Quality, Health, Safety and Environment (QHSE) saat ini dijabat oleh Rudy Hartono, menggantikan direktur sebelumnya, Danu Prijambodo. Demikian pula dengan posisi Direktur Human Capital dan Pengembangan, yang sebelumnya diisi oleh Novel Arsyad, kini dipegang oleh Mursyid.

Baca artikel selengkapnya di sini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya