Jaga Pasokan Pangan, Mentan Syahrul Ajak Petani Cilacap Percepat Tanam Padi

Menghadapi perekonomian yang akan berat ke depan ini Mentan Syahrul mengimbau masyarakat bisa mengoptimalkan pekarangan rumah untuk budidaya sayuran.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 13 Jun 2020, 13:55 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2020, 13:50 WIB
Mentan Syahrul Yasin Limpo melakukan kunjungan ke Kabupaten Cilacap dalam rangka Gerakan Percepatan Tanam MT II, Sabtu (13/6/2020). (Dok Kementan)
Mentan Syahrul Yasin Limpo melakukan kunjungan ke Kabupaten Cilacap dalam rangka Gerakan Percepatan Tanam MT II, Sabtu (13/6/2020). (Dok Kementan)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan upaya menjaga pasokan pangan dalam masa Pandemi covid-19. Hal ini dilakukan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo pada kunjungan ke Kabupaten Cilacap dalam rangka Gerakan Percepatan Tanam MT II, Sabtu (13/6/2020).

Dalam kesempatan tersebut Syahrul menegaskan peran pemerintah untuk memastikan kebutuhan pangan aman dan tercukupi bagi rakyat Indonesia. Sebelumnya Syahrul mengunjungi peresmian Toko Tani Indonesia. Toko Tani Indonesia sebagai wadah untuk memberikan akses bagi masyarakat membeli produk pertanian yang aman, berkualitas dan murah.

Tidak hanya dari sisi konsumen, Syahrul  pun melanjutkan kunjungannya untuk memastikan dari sisi produksi juga terpenuhi. Bertempat di Desa Sidaurip Kecamatan Gandrungmangu Kabupaten Cilacap dilakukan pecepatan olah tanah sebagai langkah awal untuk mulai dilakukan kembali aktivitas pertanaman pada Musim Tanam II atau biasa disebut musim gadu di awal bulan kemarau ini

"Covid ini tantangan yang harus kita hadapi selain kesehatan adalah food security, kelaparan akan jadi tantangan terbesar, untuk itu kita harus mampu mempersiapkan sektor pertanian," ujar Mentan Syahrul dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (13/6/2020).

"Kita akan gulirkan stimulan untuk mendukung pertanian dan ganti mesin penggilingan dengan yang baru agar bisa bersaing dan menambah pendapatan. Permodalan bisa dibantu oleh perbankan," tambahnya.

Menghadapi perekonomian yang akan berat ke depan ini Syahrul mengimbau masyarakat bisa mengoptimalkan pekarangan rumah untuk budidaya sayuran. Dengan program ini masyarakat dapat memenuhi kebutuhan rumah tangganya bahkan bisa diperjualbelikan untuk menambah pendapatan.

Butuh Kebersamaan

Syahrul selalu menegaskan bahwa butuh kebersamaaan untuk memastikan pertanian bisa berjalan dengan akselerasi yang cepat, apalagi adanya ancaman kekeringan yang telah disampaikan FAO serta krisis pangan dunia, harus segera direspon untuk antisipasinya. Caranya dengan mempercepat pertanaman supaya target MT II seluas 5,6 juta hektar bisa dipenuhi. Jika semua bergerak bersama maka bisa dipastikan kondisi pangan kita aman sampai akhir tahun.

"Ada langkah strategis untuk ini. Kita lakukan percepatan tanam, gerakkan pangan alternatif, siapkan lumbung pangan serta siapkan kostraling. Kami sediakan fasilitasi bagi yang punya komitmen kuat," pungkas Mentan Syahrul.

Percepatan tanam padi sudah dilakukan sejak awal bulan ini. Jajaran di Kementan langsung turun ke lapangan memastikan semua wilayah melakukan percepatan tanam. Pada MT II target tanam seluas 5,6 juta hektar sehingga nantinya bulan juli sampai desember akan ada 12,5 - 15 juta ton beras. Diperkirakan stok beras akhir Juni diperkirakan masih aman sebesar 6,84 juta ton.

 

Dukung Program Kementan

Mentan Syahrul Yasin Limpo melakukan kunjungan ke Kabupaten Cilacap dalam rangka Gerakan Percepatan Tanam MT II, Sabtu (13/6/2020). (Dok Kementan)
Mentan Syahrul Yasin Limpo melakukan kunjungan ke Kabupaten Cilacap dalam rangka Gerakan Percepatan Tanam MT II, Sabtu (13/6/2020). (Dok Kementan)

Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji dalam kesempatan tersebut mendukung sepenuhnya program Kementan. Wilayah di Cilacap ini tergolong wilayah yang rentan rob, namun demikian tidak menjadi halangan bagi petani tetap melaksanakan pertanaman. Bahkan pada kunjungan kali ini dilakukan dua hal sekaligus, tutup panen dan percepatan olah tanah.

"Pertanian tidak mengenal istirahat dan dengan hadirnya Pak menteri kami semangat untuk memajukan pertanian, untuk bertahan dari masalah bukan hanya saat pandemik tapi segala hal," ujar Tatto

Tatto bersama petani akan bertekad memajukan pertanian di Kabupaten Cilacap. Kabupaten Cilacap tahun 2019 luas panen mencapai 118.133 hektar. Tatto Suwarto mengakui ada penurunan luas karena adanya pebaikan jaringan irigasi di Serayu. Produksi sekitar 747.435 ton dengan provitas 6,3 ton per hektar dan harga Rp 4.200 GKP. Kesepakatan dengan Kementan, Kabupaten Cilacap bulan Juni ini sanggup memenuhi luas tanam 5.759 hektar

 

Andil Cilacap

20160704-Pupuk Padi-Karawang- Gempur M Surya
Petani memupuk tanaman padi di Karawang, Jawa Barat, Senin (4/7). Untuk mencapai target swasembada pangan 2016, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 20 triliun. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Di tempat sama Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi berharap Kabupaten Cilacap memiliki andil yang cukup besar untuk menambah sumbangan produksi padi. Dukungan Kementan tentunya diberikan untuk Kabupaten Cilacap melalui bantuan sarana produksi maupun alsintan. Khusus untuk tanaman pangan sendiri bantuan mulai dari benih, budidaya padi, sampai alsintan pascapanen

Suwandi juga meminta petani bisa menyerap KUR melalu gerakan kostraling sebagai pengamanan harga gabah. "Kami sudah sediakan KUR untuk komoditas tanaman pangan, silahkan dimanfaatkan sebaik-baiknya terutama bagi penggilingan padi bisa digunakan untuk menyerap gabah petani dengan harga yang layak.

Dalam kesempatan tersebut diberikan juga bantuan kepada kelompok tani secara simbolis berupa alsintan, benih padi, klaim AUTP serta KUR mikro, KUR kostraling senilai Rp 500 juta serta asuransi usaha tanaman pangan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya