Ada Corona, Skema Pemindahan Ibu Kota Baru Perlu Pendalaman Ulang

Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi menyatakan pemindahan ibukota masih berstatus pematangan perencanaan

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Jun 2020, 11:15 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2020, 11:15 WIB
Siswa SD
Sejumlah siswa mencari lokasi calon ibu kota baru pada peta saat kegiatan belajar bertema wawasan Nusantara di SDN Menteng 02, Jakarta, Selasa (27/8/2019). Kegiatan belajar wawasan Nusantara itu memberitahukan lokasi pemindahan ibu kota RI dari Jakarta ke Kalimantan Timur.(merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi menyatakan pemindahan ibu kota masih berstatus pematangan perencanaan. Pemindahan ibu kota negara memang sudah solid, hanya saja masih perlu beberapa pendalaman.

"Secara teknis sudah tergambar hanya memang beberapa sisi pendalaman data harus lebih dilakukan," kata Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Ridwan Djamaluddin dalam video konferensi, Jakarta, Senin (15/6/2020).

Ridwan mengatakan, skema smart city yang diusung perlu dimatangkan lagi meski sudah tergambar secara visual. Tetapi konsep ini perlu diterjemahkan lagi secara fisik.

Selain itu, hingga pertengahan bulan Mei, pemerintah masih memilah proyek pembangunan yang akan dikerjakan pemerintah dan pembangunan yang perlu mendatangkan investor.

"Investasi ibu kota ini strategi sendiri, memilih mana yang akan disediakan pemerintah dan mana yang akan diundang investor swasta untuk berpartisipasi," kata Ridwan menerangkan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Sudah Direncanakan

Juara Harapan 1 Desain ibu kota baru. Dok Kementerian PUPR
Juara Harapan 1 Desain ibu kota baru. Dok Kementerian PUPR

Ridwan menambahkan keputusan pemerintah memindahkan ibu kota negara sudah direncanakan sebelum pandemi corona terjadi. Bahkan beberapa berbagai percepatan juga telah dilakukan sebelumnya.

"Keputusan pemerintah untuk pemindahan ibu kota sudah solid, bahkan percepatan sebelum pandemi," katanya mengakhiri.

Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya