Berpotensi Menguat, Rupiah Bergerak Positif ke 14.395 per Dolar AS

Nilai tukar terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan Sela.sa ini

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 07 Jul 2020, 10:30 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2020, 10:30 WIB
Rupiah Tetap Berada di Zona Hijau
Teller menunjukkan mata uang rupiah dan dolar di Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (10/1). Hingga hari ini, US$ 1 dibanderol Rp 14.020. Rupiah menguat 0,71% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan Selasa ini.

Mengutip Bloomberg, Senin (7/7/2020), rupiah dibuka di angka 14.450 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan pekan lalu yang ada di angka 14.490 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.395 per dolar AS hingga 14.450 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah mengalami tekanan sebesar 3,92 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.456 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 14.547 per dolar AS.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Masih Berpotensi Menguat

Ilustrasi Pantau Rupiah (2)
Ilustrasi Pantau Rupiah (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Dikutip dari Antara, Selasa (7/7/2020), Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa, mengatakan rupiah masih berpotensi menguat terhadap dolar AS hari ini dengan sentimen positif yang mendorong penguatan indeks saham AS semalam.

"Pelaku pasar masih merespons positif potensi pemulihan ekonomi global dengan membaiknya data-data ekonomi yang baru dirilis," ujar Ariston.

Pada Senin (6/7) kemarin, beberapa data ekonomi dari negara maju menunjukkan aktivitas ekonomi yang sudah bertumbuh atau bahkan sudah mulai pulih seperti Jerman dan Zona Euro yang melaporkan peningkatan penjualan ritel selama Mei.

Sedangkan Inggris melaporkan peningkatan aktivitas konstruksi di Juni, dan AS yang melaporkan pulihnya aktivitas sektor jasa di Juni.

Selain itu, kebijakan Bank Indonesia yang memberikan stimulus dengan membeli obligasi pemerintah untuk membantu mendanai APBN, juga bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah karena ini salah satu upaya membantu memulihkan ekonomi di tengah pandemi.

"Namun demikian, di sisi lain, pasar masih mewaspadai peningkatan laju penularan COVID-19 di dunia yang masih membebani pergerakan aset berisiko," kata Ariston.

 

Prediksi Pergerakan Rupiah

Rupiah Stagnan Terhadap Dolar AS
Teller tengah menghitung mata uang dolar AS di penukaran uang di Jakarta, Rabu (10/7/2019). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup stagnan di perdagangan pasar spot hari ini di angka Rp 14.125. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ariston memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.400 per dolar AS hingga Rp14.570 per dolar AS.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya