Rupiah Menguat Usai Data Ekonomi Dunia Membaik di Tengah Corona

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat.

oleh Athika Rahma diperbarui 06 Jul 2020, 10:21 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2020, 10:17 WIB
IHSG Berakhir Bertahan di Zona Hijau
Petugas menata tumpukan uang kertas di Cash Center Bank BNI di Jakarta, Kamis (6/7). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada sesi I perdagangan hari ini masih tumbang di kisaran level Rp13.380/USD. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan Senin ini.

Mengutip Bloomberg, Senin (6/7/2020), rupiah dibuka di angka 14.465 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan pekan lalu yang ada di angka 14.522 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.460 per dolar AS hingga 14.505 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah mengalami tekanan sebesar 4,74 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.547 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 14.566 per dolar AS.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Ikuti Tren Penguatan Saham Asia

Rupiah Stagnan Terhadap Dolar AS
Teller tengah menghitung mata uang dolar AS di penukaran uang di Jakarta, Rabu (10/7/2019). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup stagnan di perdagangan pasar spot hari ini di angka Rp 14.125. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dikutip dari Antara, Senin (6/7/2020), Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin, mengatakan, pagi ini terlihat aset-aset berisiko menguat seperti indeks-indeks saham Asia dan indeks saham berjangka AS.

"Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun juga terlihat menguat lagi, yang mengindikasikan pasar melepas aset aman ini dan masuk ke aset berisiko," ujar Ariston.

Menurut Ariston, pasar mungkin mulai merespon positif membaiknya data-data ekonomi yang positif di tengah pandemi yang dirilis di akhir pekan lalu.

Data tenaga kerja AS pada Juni menunjukkan perbaikan melebihi ekspektasi dan data indeks aktivitas sektor jasa dan manufaktur AS, China, dan Eropa pada Juni juga menunjukkan peningkatan melebihi ekspektasi.

"Tapi di sisi lain, pasar masih akan mempertimbangkan peningkatan laju penularan COVID-19 global yang berisiko menurunkan kembali aktivitas ekonomi, seperti yang dilaporkan WHO dan ketegangan China yang makin memanas," kata Ariston.

 

Prediksi Pergerakan Rupiah

Rupiah Tetap Berada di Zona Hijau
Teller menunjukkan mata uang rupiah dan dolar di Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (10/1). Hingga hari ini, US$ 1 dibanderol Rp 14.020. Rupiah menguat 0,71% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ariston memperkirakan rupiah bisa terbantu menguat bergerak di kisaran Rp14.450 per dolar AS hingga Rp14.570 per dolar AS.

Pada Jumat (3/7) lalu, rupiah melemah 145 poin atau 1,01 persen menjadi Rp14.523 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.378 per dolar AS.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya