Kemenkop Dorong KUKM Pertanian Go Digital

Dengan go digital para petani bisa membaca peluang di pasar

oleh Tira Santia diperbarui 07 Jul 2020, 12:08 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2020, 12:08 WIB
Logo Koperasi.
Logo Koperasi.

Liputan6.com, Jakarta - Menindaklanjuti arahan dari Presiden dalam rangka menyelamatkan ekonomi nasional di masa relaksasi pandemi covid-19, Kementerian Koperasi dan UKM telah menyusun berbagai strategi  untuk menggerakkan produksi dan pemasaran komoditas pertanian, yang tadinya tradisional agar dapat ditingkatkan penjualannya melalui e-commerce.

“Di era digital ini penggunaan big data itu dapat menjadi salah satu faktor dalam pengambilan keputusan, jadi kita bisa mengetahui tren yang saat ini ramai di masyarakat. Bisa dilihat melalui transaksi di platform digital,” kata Asisten Deputi Pertanian dan Perkebunan Kementerian Koperasi dan UKM Dewi Syarlen, dalam webinar KUKM Pertanian menembus Pasar E-commerce, Selasa (7/7/2020).

Lanjut Dewi, hal itu bisa diterapkan oleh petani, pelaku koperasi dan UMKM dalam bidang pertanian untuk meningkatkan pemasaran yang tadinya masih offline beralih ke platform digital.

Selain itu, dengan penggunaan big data ia berharap baik petani maupun koperasi dan UKM  bisa melihat peluang dan tren pemasaran yang saat ini digandrungi oleh masyarakat. Sehingga mereka bisa mendorong diri untuk meningkatkan dan tertarik dengan platform penjualan digital.

“Tren-tren seperti ini mendorong persyaratan keamanan yang baru dan wajib dipatuhi oleh rantai pasokan, mulai dari budidaya tanaman, proses pengolahan, penyimpanan, dan pengantaran ke konsumen semuanya harus dipastikan keamanannya terjamin,” ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tren Masyarakat

Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Dewi mengatakan banyak tren yang saat ini berkembang di masyarakat, misalnya frozen food, konsumsi kopi yang disukai anak muda, dan masih banyak lagi.

Menurutnya tren di bidang kuliner di platform digital turut menggerakkan  start-up yang bergerak dalam bidang pasokan sayur, ikan, daging,  telur, dan sebagainya dari petani.

“Rangkaian ekosistem ini diharapkan dapat membantu dan menggerakan konektivitas kita melalui big data di dunia pertanian, mulai dari proses hasil pertanian, logostik, pembiayaan, harga dari petani hingga ke konsumen,” jelasnya.

 

Harga Adil

Ilustrasi Makanan Beku
Ilustrasi Frozen Food: Credit: Liputan6.com

Demikian petani dan konsumen  diharapkan bisa memproses stabilisasi harga secara adil. Serta diharapkan petani lain bisa tertarik dengan pemanfaatan platform digital ini.

“Peranan platform digital dapat dilihat sebagai titik ungkit kemajuan produksi dan pemasaran petani , pelaku koperasi dan UKM,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya