Pemulihan UMKM Jadi Senjata 3 Calon Deputi Gubernur BI

DPR RI hari ini menuntaskan fit and proper test kepada tiga calon Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI)

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 08 Jul 2020, 14:50 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2020, 14:50 WIB
Cek Jadwal Kegiatan Operasional dan Layanan Publik BI Selama Mitigasi COVID-19
Ilustrasi Bank Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Komisi XI DPR RI telah menuntaskan proses uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) kepada tiga calon Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), yakni Juda Agung, Aida S Budiman, dan Doni Primanto Joewono.

Ketiga calon tersebut diberi kesempatan untuk memaparkan visi misinya kepada Komisi XI pada 7-8 Juli 2020. Secara jadwal, Komisi XI hari ini akan menggelar rapat internal untuk mengambil keputusan siapa calon Deputi Gubernur BI terpilih pada pukul 15.00 WIB.

Berbagai program telah dipresentasikan untuk bisa meneruskan posisi Deputi Gubernur BI Erwin Rijanto yang masa jabatannya berakhir pada Juni 2020 silam. Salah satu visi utama yang ketiganya kompak usung yakni terkait pemulihan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Sebagai calon pertama yang diberi kesempatan berorasi pada 7 Juli, Juda Agung mendorong UMKM menjaga keberlangsungan usaha dan menjaga arus kas (cashflow) selama pandemi, dengan cara penyediaan likuiditas untuk kredit modal kerja beserta penjaminan.

Sementara pasca pandemi, ia mengajak UMKM agar bisa bergabung dan membentuk suatu perusahaan (korporatisasi), kemudian meningkatkan kapasitas produksi dan pasar, serta mendongkrak akses pembiayaan.

"Upaya ini salah satunya bisa mempersempit kesenjangan dan menurunkan tingkat kemiskinan," ungkap Juda seperti dikutip Rabu (8/7/2020).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Aida S Budiman

Ilustrasi Bank Indonesia
Ilustrasi Bank Indonesia

Calon kedua Aida S Budiman yang mendapat kesempatan memaparkan visi misinya pada 7 Juli juga turut menyinggung soal UMKM. Aida memandang perlunya keberadaan UMKM digital berbasis komunitas.

Aida mengambil contoh UMKM yang bergerak di sektor pertanian, sebab menurutnya itu berkaitan dengan inflasi meski model tersebut nantinya juga bisa digunakan untuk sektor-sektor lainnya.

"Kita punya community development, jadi ada suatu basis untuk komunitas dengan produk tertentu di suatu tempat. Ini kita link kan menjadi end to end berbasis digital menggunakan kalau dalam sisi hulunya kami sebut itu adalah modern farming," bebernya.

"Kemudian untuk sisirnya kami sebut akses kepada pasar, yang keduanya ini nanti dikaitkan dengan access to financing," dia menambahkan.

 

Doni Primanto Joewono

Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia Gratis, Ini Syaratnya
Karyawan menghitung uang kertas rupiah yang rusak di tempat penukaran uang rusak di Gedung Bank Indonessia, Jakarta (4/4). Selain itu BI juga meminta masyarakat agar menukarkan uang yang sudah tidak layar edar. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Sebagai calon terakhir, Doni Primanto Joewono juga mendorong pembentukan skim penjaminan kredit kepada perbankan dan dunia usaha, terutama UMKM yang mengalami kesulitan likuiditas untuk keberlangsungan usahanya.

"Sudah barang tentu Bank Indonesia akan mendorong pendanaan program-program tersebut melalui pemberian SUN dan SBSN yang berjangka panjang di pasar perdana secara terukur dan mudah," ujar Doni.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya