Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BTN) saat ini terus melakukan restrukturisasi kredit dalam menjaga daya beli masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
Direktur Keuangan Bank BTN Nixon Napitupulu mengatakan dalam restrukturisasi ini, BTN juga mendorong debitur untuk memanfaatkan teknologi. Hasilnya, transaksi online BTN selama pandemi ini meningkat.
Baca Juga
"Transaksi mobile banking BTN naik 30 persen dalam tiga bulan terakhir, jumlah penggunanya juga tumbuh lebih dari 30 persen. Angka ini tidak pernah kita lihat sebelumnya," kata Nixon dalam Pelatihan UMKM dengan Tema 'Strategi Bisnis UMKM Tetap Berjaya di Era New Normal', Rabu (22/7/2020).
Advertisement
Menurut Nixon, meski banyak kerugian yang dialami akibat pandemi, kondisi saat ini memang memaksa nasabah untuk lebih aktif menggunakan layanan perbankan digital.
Dicontohkannya, meskipun masih ada aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sebagian wilayah, calon pembeli rumah tetap aktif mencari hunian melalui fitur digital seperti BTN Properti.
Dia menjelaskan, jumlah pengunjung BTN Properti sampai akhir Juni 2020 tercatat telah mencapai 2,6 juta.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sudah Merestrukturisasi 212 Ribu Debitur
Saat ini, BTN sudah merestrukturisasi 212 ribu debitur. Adapun mayoritas diantaranya atau lebih dari 200 ribu merupakan debitur KPR sisanya dari pengusaha.
"Paling banyak yang mereka minta adalah penundaan pembayaran tenor 6 sampai 12 bulan," tambah dia.
Dia juga menyarankan, untuk proses restrukturisasi kredit ini, para debitur agar lebih proaktif dalam mengajukan restrukturisasi dengan mendatangi bank yang bersangkutan.
"Tentang restructuring Kredit, mungkin memang bapak mesti agak proaktif ke banknya, saya sarankan seperti itu.Jangan menunggu jadi bapak datang ke bank," pungkasnya.
Advertisement