OJK: Tren Suku Bunga Bank BUMN Terus Turun

OJK menegaskan pemerintah telah resmi meluncurkan program penjaminan kredit modal kerja bagi pelaku usaha korporasi.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 29 Jul 2020, 10:45 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2020, 10:45 WIB
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso saat menggelar jumpa pers tutup tahun 2018 di Gedung OJK, Jakarta, Rabu (19/12). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan pemerintah telah resmi meluncurkan program penjaminan kredit modal kerja bagi pelaku usaha korporasi.

Hal ini untuk mendukung percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan target realisasi kredit modal kerja yang dikucurkan mencapai Rp 100 triliun hingga 2021.

“Ini bukan saja korporasi yang didorong dalam PEN, tapi sekaligus memberi ruang perbankan untuk bisa beroperasi ke arah yang lebih normal kedepan,” ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam sambutannya usai penandatangan perjanjian di di Aula Mezzanine, Gedung Djuanda, Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (29/7/2020).

Menurutnya, tanpa tanpa insentif dari pemerintah, para pengusaha juga akan kesulitan. Restrukturisasi yang sebelumnya telah dilakukan, totalnya mencapai Rp 776 triliun dengan 6,7 juta debitur. Dimana Rp 327 triliun merupakan UMKM, sisanya adalah korporasi.

“Ini waktu yang tepat karena survival time pertama sudah terlewati. Tanpa restrukturisasi akan berat bagi perbankan untuk menyangga permodalanya,” kata Ketua OJK itu.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Suku Bunga Rendah

Menkominfo, Kepala BKPM dan Ketua Dewan Komisioner OJK Diskusi Investasi Unicorn
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso saat diskusi FMB 9 bertajuk 'Investasi Unicorn untuk Siapa?', Jakarta (26/2). Potret e-commerce dan start-up Indonesia diyakini akan menjadi saran lompatan besar untuk Indonesia. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Kali ini, Wimboh menyebutkan tugas pemerintah dan pelaku usaha serta perbankan terkait adalah memastikan kerjasama ini berjalan dengan lancar. Agar, pemulihan ekonomi di sektor padat karya segera bangkit.

“Tren suku bunga akan turun karena Menkeu sudah menempatkan Rp 30 triliun di bank Himbara dan Rp 11 triliun di BPD ini dengan suku bunga yang sangat murah,” pungkas Wimboh.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya