Industri Asuransi Mampu Kumpulkan Premi Baru Rp 23,1 Triliun

Premi dari asuransi jiwa sebesar Rp 13,7 triliun. Sedangkan asuransi Umum dan reasuransi sebesar Rp 9,4 triliun.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Agu 2020, 19:45 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2020, 19:45 WIB
20160217-Ilustrasi Asuransi-iStockphoto
Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Industri asuransi nsional mampu membukukan kinerja positif pada bulan Agustus 2020. Tercatat, premi baru yang mampu dihimpun industri asuransi mencapai Rp 23,1 triliun.

"Industri asuransi tercatat menghimpun pertambahan premi tercatat sebesar Rp 23,1 triliun," kata Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso dalam konferensi pers virtual, Jakarta, Kamis (27/8/2020).

Lebih rinci, premi dari asuransi jiwa sebesar Rp 13,7 triliun. Sedangkan asuransi Umum dan reasuransi sebesar Rp 9,4 triliun.

Pertumbuhan premi asuransi umum dan reasuransi tumbuh positif 2,22 persen. Sebelumnya pada Juni 2020 mengalami kontraksi sebesar -2,32 persen.

Namun, pertumbuhan premi asuransi jiwa masih mengalami kontraksi sebesar -10,69 persen. Kontraksi ini lebih besar dibandingkan pada Juni 2020 sebesar 10 persen.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan video pilihan berikut ini:

Pasar Modal

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

OJK juga mencatat penghimpunan dana dari pasar modal hingga 25 Agustus 2020 mencapai Rp 63,7 triliun. Dana tersebut terkumpul dari 32 emiten baru.

"Hingga 25 Agustus 2020 penghimpunan dana melalui pasar modal telah mencapai Rp 63,7 triliun dengan 32 emiten baru," kata Wimboh.

Sedangkan pada pipeline, terdapat 65 emiten yang akan melakukan penawaran umum. Adapun total penawaran diperkirakan mencapaiRp 44,07 triliun.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya