Genjot Produk Halal, Jatim Kembangkan Cangkang Kapsul dari Rumput Laut

Pemerintah Provinsi Jawa Timur melakukan sertifikasi produk halal produk.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Okt 2020, 17:10 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2020, 17:10 WIB
Menengok Budidaya Rumput Laut di Pulau Panggang
Warga tengah memilah rumput laut di Kawasan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, Jakarta, Rabu (18/9/2019). Hasil laut tersebut dijual dengan harga Rp7000 per kilogram untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari yang rata-rata mata pencahariannya adalah Nelayan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka mendorong industri halal, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melakukan sertifikasi produk halal produk. Mulai dari produk pangan UMKM, sertifikasi juru sembelih hingga pengadaan kapsul obat dari rumput laut.

"Kami di Jawa Timur akan tetap mendorong industri halal," kata Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dalam dalam Opening Ceremony FESyar 2020: Mendorong Ekonomi Syariah Sebagai Salah Satu Pertumbuhan Baru Ekonomi Nasional, Jakarta, Senin (5/10).

Khofifah menjelaskan, dalam mengembangkan dan memperluas kegiatan ekonomi syariah pihaknya mendorong sertifikasi juru sembelih halal (Juleha). Para penjagal bagi rumah potong hewan (RPH) sampai jagal di pasar tradisional dilakukan sertifikasi.

Dalam dunia medis, Pemprov Jawa Timur tengah mengembangkan teknik industri pengembangan cangkang kapsul obat dari rumput laut. Program bersama Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga ini digagas dalam rangka menyediakan produk medis halal.

"Sudah mengembangkan kapsul berbahan rumput laut yang berarti halal," kata Khofifah.

Selain itu, Jawa Timur jua tengah mengembangkan Islamic Sains Park yang nantinya diharapkan akan menjadi magnet perekonomian syariah di dunia. Sehingga Indonesia menjadi wajah perekonomian syariah internasional.

Politikus PKB ini mengatakan pengembangan ekonomi syariah di daerah tidak bisa berjalan tanpa kolaborasi, sinergi dan koordinasi bagi semua pihak. Maka, dukungan dari pentahelix menjadi kunci perkembangan ekonomi syariah di daerah.

"Kami menyadari pengemabangan ekonomi dan ekonomi syariah di daerah tak terlepas dari dukungan, kolaborasi, sinergi dan koordinasi dengan semua lembaga dan pemerintah pusat dan daerah," kata dia.

Pengembangan dan perluasan ekonomi syariah ini juga diharapkan bisa mendorong akselerasi program pemulihan ekonomi nasional dari semua sektor.

Untuk itu pihaknya akan ikut serta dalam perkembangan ekonomi dan keuangan syariah. Maka, provinsi di timur pulau jawa ini akan melakukan pengembangan dan perluasan industri produk halal, keuangan syariah, sosial ekonomi syariah dan kegiatan usaha syariah.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Jawa Timur Sumbang Aset Perbankan Syariah Sebesar Rp 39,32 Triliun

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan pertumbuhan ekonomi syariah di regional Jawa Timur menunjukkan perbaikan signifikan. Terlihat dari pertumbuhan nilai aset perbankan syariah yang pada kuartal kedua tahun ini tercatat Rp 39,32 triliun.

"Untuk wilayah Jawa Timur, nilai aset perbankan syariah pada triwulan kedua tahun 2020 mencapai Rp 39,32 triliun atau setara 5,46 persen dari total aset perbankan," kata Khofifah dalam Opening Ceremony FESyar 2020: Mendorong Ekonomi Syariah Sebagai Salah Satu Pertumbuhan Baru Ekonomi Nasional, Jakarta, Senin (5/10).

Selain itu, dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah juga mengalami peningkatan. Pada triwulan kedua DPK yang berhasil dikumpulkan yakni Rp 30,58 triliun atau setara 5,05 persen dari total DPK perbankan.

Begitu juga dengan pembiayaan syariah yang disalurkan di Jawa Timur sebesar Rp 39,32 triliun. Setara dengan 6,43 persen dari total pembiayaan yang diberikan perbankan.

"Pembiayaan yang disalurkan Rp 35,58 triliun atau 6,34 persen dari total pembiayaan perbankan," kata Khofifah melaporkan.

Politikus PKB ini mengatakan penyelenggaran Festival Ekonomi Syariah (FESyar) yang tiap tahun diselenggarakan Bank Indonesia menjadi momen penting dan berpengaruh pada perkembangan ekonomi syariah di Jawa Timur. Meski kali ini dilakukan secara virtual, Khofifah meyakini program ini akan tetap memberikan dampak bagi geliat perekonomian syariah baik di daerah maupun secara nasional.

"Walau secara virtual, ini tetap menjadi bagian yang merupakan momentum geliat perekonomian syariah di daerah maupun di pusat," kata dia mengakhiri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya