Harga Emas Antam Kembali Naik, Jadi Rp 1.011.000 per Gram

Harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 10.460.000.

oleh Tira Santia diperbarui 16 Okt 2020, 09:30 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2020, 09:30 WIB
Harga Emas Antam Naik Jadi Rp 666 Ribu per Gram
Petugas menunjukkan emas batangan di gerai Butik Emas Antam di Jakarta, Jumat (5/10). Harga emas PT Aneka Tambang Tbk atau Antam naik Rp 1.000 menjadi Rp 666 ribu per gram pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas Antam atau emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik Rp 2.000 per gram menjadi Rp 1.011.000 per gram pada perdagangan Jumat ini. Kemarin, harga emas Antam dibanderol Rp 1.009.000 per gram.

Sedangkan untuk harga buyback emas Antam, Kamis (15/10/2020), juga naik Rp 2.000 per gram menjadi Rp 904 ribu per gram. Harga buyback merupakan patokan bila Anda menjual maka Antam akan membelinya di harga Rp 904 ribu per gram.

Sementara harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 10.460.000. Sedangkan untuk ukuran 20 gram ditetapkan Rp 20.280.000.

Ini merupakan harga emas Antam yang dijual di Pulogadung, Jakarta. Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Hingga pukul 08.25 WIB, mayoritas ukuran emas Antam masih tersedia.

Harga emas Antam belum termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Anda bisa memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Berikut daftar harga emas Antam:

* Pecahan 0,5 gram Rp 535.500

* Pecahan 1 gram Rp 1.011.000

* Pecahan 2 gram Rp 1.918.000

* Pecahan 3 gram Rp 2.918.000

* Pecahan 5 gram Rp 4.835.000

* Pecahan 10 gram Rp 9.605.000

* Pecahan 25 gram Rp 23.887.000

* Pecahan 50 gram Rp 47.695.000

* Pecahan 100 gram Rp 95.312.000

* Pecahan 250 gram Rp 238.015.000

* Pecahan 500 gram Rp 475.820.000

* Pecahan 1.000 gram Rp 951.600.000.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Harga Emas Menguat Usai Trump Tawarkan Stimulus Lebih Besar

Harga Emas Antam Kembali Turun
Petugas menunjukkan sampel logam mulia di Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis, (23/7/2020). Usai cetak rekor ke posisi termahalnya di Rp 982 ribu, harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Emas Antam) kembali turun Rp 5.000 menjadi Rp 977 ribu per gram pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Harga emas naik tipis pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta), usai Presiden AS Donald Trump membangkitkan kembali harapan akan adanya paket stimulus bagi warga AS untuk menggadapi dampak pandemi Covid-19.

Rencananya, tambahan stimulus tersebut bisa diberikan sebelum gelaran pemilihan presiden AS yang berlangsung pada 3 November nanti.

Namun, penguatan harga emas ini sedikit tertahan karena adanya kenaikan nilai tukar dolar AS terhadap beberapa mata uang utama dunia lain.

Mengutip CNBC, Jumat (16/10/2020), harga emas di pasar spot naik 0,3 persen menjadi USD 1.906,15 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup naik 0,1 persen menjadi USD 1.908,90 per ounce.

Trump mengatakan dia setuju atau memberikan tandatangan jika ada kenaikan plafon stimulus penanganan dampak COvid-19 dari usulan semula sebesar USD 1,8 triliun.

"Fokusnya adalah pada harapan baru pembicaraan stimulus karena Presiden AS terus mendorong untuk menyelesaikan kesepakatan dan emas mengabaikan kekuatan dolar AS," kata analis ED&F Man Capital Markets, Edward Meir.

"Namun memang kekuatan dolar AS tidak bisa diabaikan. Penguatan dolar AS tetap akan membuat kenaikan harga emas kemungkinan akan terbatas." tambah dia.

Dolar AS menahan kenaikan terhadap saingannya, didukung oleh pernyataan Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin pada hari Rabu bahwa kesepakatan stimulus akan sulit dicapai sebelum pemilihan.

Pengangguran

Lebih lanjut mendukung harga emas, klaim pengangguran mingguan AS secara tak terduga naik minggu lalu.

“Jumlah pengangguran menunjukkan bahwa kami belum keluar dari masalah. kami masih memiliki banyak rintangan yang harus dihadapi yang menunjukkan kemungkinan lebih banyak intervensi pemerintah melalui stimulus dan menekan suku bunga,” kata kepala investasi Sica Wealth Management, Jeffrey Sica.

Emas yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, penurunan nilai mata uang, dan ketidakpastian, telah naik 25 persen tahun ini. Kenaikan tersebut didorong oleh stimulus global besar-besaran untuk melindungi ekonomi dari kemerosotan yang disebabkan pandemi Covid-19. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya