Sektor Pariwisata Dunia Rugi USD 730 Miliar Dampak Pandemi Covid-19

Tak terkecuali di Indonesia. Sampai bulan Oktober 2020 terjadi kemerosotan kedatangan turis sebanyak 72,4 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Jan 2021, 17:00 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2021, 17:00 WIB
Sepinya Pantai Pattaya di Tengah Pandemi Covid-19
Suasana Pantai Pattaya di Provinsi Chonburi, Thailand (15/9/2020). Dengan ditutupnya zona udara dan perbatasan, perekonomian Thailand menderita sejak Maret akibat kurangnya arus kas dari industri pariwisata. (Xinhua/Rachen Sageamsak)

Liputan6.com, Jakarta - Pariwisata global terpuruk akibat pandemi Covid-19. Berbagai pembatasan sosial membuat tingkat kunjungan wisatawan anjlok. Secara global terjadi penurunan kedatangan turis mancanegara di berbagai negara hingga 700 juta orang. Akibatnya sektor pariwisata secara global mengalami kerugian sebesar USD 730 miliar.

"Kira-kira ada 700 juta orang berkurangnya kedatangan turis (mancanegara) di berbagai dunia dan menyebabkan kerugian USD 730 miliar," kata Ekonom Senior Indef, Faisal Basri dalam Economic Outlook KAHMI Preneur 2021 secara virtual, Jakarta, Minggu (3/1/2020).

Semua negara pun menggelontorkan dana untuk menangani krisis yang terjadi. Bahkan beberapa negara di Asia, Eropa dan Amerika Serikat pun tidak mampu menyelesaikan masalah.

Tak terkecuali di Indonesia. Sampai bulan Oktober 2020, terjadi kemerosotan kedatangan turis sebanyak 72,4 persen. "Jadi ini memang penurunan yang dalam sekali," kata dia.

Turis yang datang ke Indonesia didominasi mereka yang hanya berbatasan darat secara lansung. Seperti Malaysia dan Timor Leste. Bahkan kunjungan turis ke Bali hanya sekitar 100 orang.

"Ini relatif sedikit. Jadi yang datang ke Bali itu tyidak lebih dari 100 orang," kata Faisal.

Padahal biasanya persentase kedatangan turis ke Indonesia lebih besar dari orang Indonesia yang melakukan perjalanan wisata di luar negeri. "Turis yang masih melakukan perjalanan di Indonesia 7,4 persen dan orang Indonesia yang keluar hanya 5,4 persen," ungkap dia.

Angka ini dinilai lebih kecil dari yang dicapai beberapa negara Asia lainnya seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Kamboja. Masih menyebarnya virus corona di 34 provinsi inilah yang membuat turis asing belum berani datang ke Indonesia.

 

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Saksikan video pilihan berikut ini:

Menteri Sandiaga Uno Cetuskan Wisata Kemanusiaan, Seperti Apa?

Sandiaga Uno
Sandiaga Uno saat mengunjungi Danau Toba (dok.instagram/@kemenparekraf/https://www.instagram.com/p/CJbLnsiB1H2/Komarudin)

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tengah mengembangkan wisata kemanusiaan di samping subsektor pariwisata lain seperti kuliner, budaya, religi hingga olahraga.

Sandi menjelaskan, wisata kemanusiaan adalah pengembangan dari wisata kesehatan yang sudah berjalan selama ini.

"Bentuknya adalah dengan melakukan kegiatan kemanusiaan, misalkan donor darah sambil berkunjung ke destinasi wisata tertentu," ujar Sandi dalam unggahan di akun resmi Instagramnya @sandiuno, dikutip Sabtu (2/1/2021).

Hal ini dilakukan tidak hanya untuk membantu ekonomi kreatif bangkit di tengah pandemi, namun juga turut membantu sektor kesehatan yang juga tengah berjuang melawan wabah. Dia mencontohkan dengan melelang sepeda miliknya, dimana kemudian dananya akan disumbangkan untuk Palang Merah Indonesia (PMI).

Pihaknya juga meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan PMI DKI Jakarta untuk berkolaborasi dalam wisata kesehatan ini. Sandi mengatakan, cara ini merupakan salah satu langkah agar sektor ekonomi kreatif bisa bertahan.

"Kedua, inovasi, adaptasi, dengan apa? Dengan protokol yang ditentukan bagaimana kita adaptasi. Dan ketiga kolaborasi termasuk dengan PMI," katanya.

"Saya mengajak semua pelaku usaha di bidang pariwisata untuk terus berinovasi, beradaptasi dengan keadaan saat ini, dan juga berkolaborasi bersama para pemangku kepentingan demi membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sehingga lapangan kerja dapat kembali terbuka luas," tandas Sandiaga Uno.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya